Rindu Prof Fedyani

SEORANG guru punya jejak yang sukar dihapus dalam memori kita. Seorang guru memberikan sapuan warna-warni dan corak pada proses berpikir kita. Meskipun semua pemikiran kita adalah tanggung jawab kita sendiri, namun peran seorang guru adalah memberikan inspirasi dan pencerahan sehingga pikiran kembara kita melanglang buana di dunia gagasan.

Hari ini saya bahagia melihat ada tulisan dari Prof Fedyani di Harian Kompas. Bagi saya, Prof fedyani lebih dari status sebagai dosenku di Universitas Indonesia (UI). Prof Fedyani atau kerap disapa Pak Afid adalah guru, bapak, sekaligus penuntun saya dan teman-teman mahasiswa UI di belantara teori antropologi. Ia menunjukkan arah dan mempertegas rambu-rambu yang harus dilewati demi menentukan titik pijak mereka yang hendak belajar di belantara ilmu sosial.

Betapa dungunya saya ketika tidak menyebutnya dalam berbagai kesempatan. Pak Afid memberikan corak pada proses berpikir dan memancarkan inspirasi yang seakan tiada habis dalam setiap kuliah-kuliahnya. Hingga kini, semua kuliahnya masih terngiang-ngiang di benak. Bahkan, saya masih menyimpan rekaman suaranya ketika memberikan kuliah dalam berbagai topik. Ingin rasanya semua pembicaraan tersebut agar bisa ditranskrip dan bisa dihadiahkan pada suatu moment tertentu. Saya rasa, Pak Afid layak mendapatkan penghargaan sebagaimana Anthony Giddens yang semua ceramahnya ditranskrip oleh mahasiswa kemudian diterbitkan jadi buku berjudul The Runaway World.

Saya tidak sedang berlebihan. Pak Afid bisa menterjemahkan sesuatu yang rumit di langit pengetahuan menjadi sesuatu yang sederhana dan mudah dipahami mahasiswa. Memang, ia tidak punya nama yang segarang Parsudi Suparlan atau prof Kontjaraningrat, namun Afid hadir dengan segala ketenangan dan kelembutan yang kemudian diasah dengan produktivitasnya di dunia ilmiah.

Saya percaya, hingga puluhan tahun mendatang, Afid masih akan menulis dan melahirkan banyak karya besar. Dan saya di sini, nun jauh dari Kota Jakarta, saya masih rindu dengan semua ajaran-ajaran Pak Afid. Selamat Prof....


0 komentar:

Posting Komentar