BARUSAN saya sama Dwi pulang dari nonton film Kambing Jantan yang dibesut sutradara Rudi Soedjarwo. Filmnya cukup menarik sebab ceritanya diangkat dari satu buku best seller yang berjudul sama. Yang menarik bagiku karena catatan-catatan dalam buku itu diambil blog yang ditulis remaja bernama Raditya. Saya tidak ingin membahas isi film tersebut. Saya hanya ingin mengatakan bahwa blog --yang awalnya adalah sebuah keisengan atau pelepasan kepenatan dalam pikiran—bisa menjadi tambang uang bagi penulisnya.
Sepulang dari nonton film itu, saya tiba-tiba berpikir, mungkinkah catatan harian dalam blog ini akan dipublikasikan menjadi buku? Beberapa teman pernah mengusulkan hal itu, namun saya hanya diam saja karena tidak tahu apakah catatan di blog ini menarik apa tidak. Kalaupun diterbitkan, mungkin harus mengalami proses editing yang ketat. Dan saya merasa berat untuk itu sebab akan menghilangkan ciri khasku dalam menulis. Hingga saat ini, tak sedikitpun terbersit niat dalam diriku untuk mempublikasikan tulisan dalam blog ini. Blog ini diniatkan hanya sebagai oase dari ketegangan menjalani hari. Blog ini hanya kanal dari semua perasaan, ketegangan, serta ketakutan-ketakutan terdalam saya dalam menjalani hari.
Artinya, blog ini agak personal sebab lebih mencerminkan pergulatan diri saya. Blog ini tak punya ambisi besar untuk seperti catatan harian Ahmad Wahib yang menggetarkan itu, atau seperti tulisan-tulisan Soe Hok Gie dalam buku Catatan Harian Seorang Demonstran. Blog ini bicara lebih dari sekedar curahan pemikiran. Blog ini adalah potret dan rekaman yang merangkum perjalanan saya pada suatu saat. Makanya, isinya campur aduk. Kadang berpikir serius dan bikin pusing, kadang lucu, dan kadang getir. Blog ini adalah gado-gado perjalananku yang merangkum kegelisahan, harapan, serta dunia yang saya saksikan.
Mungkin saya agak personal dalam memaknai blog ini. Saya agak angkuh sebab kadang-kadang tidak perduli apakah pembaca saya mengerti atau tidak dengan apa yang saya tulis. Dwi sering memprotes, mengapa saya menyajikan tulisan yang berat-berat. Terus terang bukan niatku untuk memperumit-rumit sesuatu di blog ini. Saya hanya berusaha melihatnya dengan cara pandangku sendiri. Mungkin saya terlalu rumit, tapi bagaimana kalau sebenarnya realitas itu yang rumit dan saya hanya coba menyederhanakannya saja. Dua kemungkinan itu akan selalu hadir dalam semua tulisan di blog ini. Dan saya sendiri berusaha untuk tetap jujur dalam semua tulisanku di sini.
Blog ini ibarat sebuah catatan harian dengan beragam tema dan persoalan yang pernah saya hadapi. Mungkin ada inspirasi, serta bahagia yang kerap diselingi rasa sedih menghadapi hari. Semuanya adalah warna-warni kehidupan yang mengiringi langkah panjangku menelusuri labirin hidup. Saya kira itu saja. Tabek….
0 komentar:
Posting Komentar