SAYA belum pernah nonton film Perempuan Berkalung Sorban. Namun, saya bisa menarik kesimpulan kalau film itu dikonstruksi dari satu visi yang hebat. Film ini tidak disusun secara asal-asalan seperti kue asal jadi dan dipasarkan demi duit semata. Kesimpulan ini saya tarik setelah semalam saya menyaksikan debat dengan sutradaranya Hanung Baramantyo yang memaparkan visi di balik layar, apa yang sesungguhnya hendak ia sampaikan melalui film ini.
Debat itu memang singkat, namun cukup bisa memberikan inspirasi bahwa Hanung bukanlah tipe sutradara muda glamour yang saban hari selalu jalan didampingi artis-artis seksi bagai raja minyak. Hanung bukan tipe sutradara yang suka dengan isu remeh-temeh dan menggarap vidio murahan. Hanung itu cerdas dan nampaknya tahu pasti apa yang hendak ia lakukan. Ia bisa bicara gagasan-gagasan besar kemudian menterjemahkannya dalam berbagai scene-scene gambar yang apik dan sarat makna. Semalam, ia menjelaskan tentang bahasa simbol yang digunakannya serta kepingan kenyataan di balik bahasa simbol tersebut. Saya rasa, tak banyak sutradara yang sanggup mengurai bahasa simbol seperti itu. Salut buat Hanung!!
0 komentar:
Posting Komentar