HANYA ada satu orang yang saya anggap sebagai presiden yaitu Mahmoud Ahmadinejad. Saya iri hati dengan kesederhanaannya menjalani hidup. Saya iri dengan keberaniannya yang bagai singa menantang Amerika Serikat. Saya iri dengan kecintaannya kepada Tuhan. Bayangkan, di saat iring-iringan kenderaan kepresidenan bergerak maju, ia menghentikannya dengan seketika. Ternyata, ia ingin salat di pinggir jalan karena azan telah memanggil-manggilnya. Duh.. adakah pemimpin seperti beliau di negeri ini?
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2009
(339)
-
▼
Januari
(26)
- Sekeping Cinta di Buitenzorg
- Tur Wisata Mamaku dan Atun
- Dialog Antropologi dan Sejarah
- Filsafat Perang dalam Film Red Cliff 2
- Berangkat Wisuda
- Baliho Caleg yang Mengganggu Pemandangan
- Tak Ada Basis Massa Ril bagi Caleg
- Kafe Tenda Ataukah Karaoke Tenda (Ekspedisi Kendar...
- Gadis Cantik Kota Kendari
- Berita Obama Terlampau Berlebihan
- Baliho sebagai Teropong Atas Kuasa dan Politik Din...
- Mudahnya Urus Paspor (Ekspedisi Kendari 3)
- Kampus Unhalu yang Semrawut (Ekspedisi Kendari 2)
- Kota Kendari yang Memanjang (Ekspedisi Kendari 1)
- Tiba di kendari
- Semalam Bersama Haji Enal
- Pengalaman Bertemu Ahmadinejad
- Andai Kita di Jalur Gaza
- Dara...... Dara..........
- My President is Mahmoud Ahmadinejad
- Ingin Menulis Opini
- Miris di Negeri Baliho
- Saya yang Makin Sakit
- Ketika Kungfu Menantang Karate
- Singgah Karaoke di NAV
- Wuiihhh..... Plaza Senayan!!!
-
▼
Januari
(26)
1 komentar:
di negeri kita, jangankan mencintai Tuhan dengan rela mengorbankan apa yg di milikinya tuk kebaikan, berteman dengan Tuhan pun dgn tdk merampas hak-hak Makhluk-Nya, mereka tdk mau lakukan
Posting Komentar