TAHUN 2009 ini, saya tak mau banyak memelihara obsesi. Terlampau banyak perencanaan dan target, bisa membuat kita seperti robot yang dipenjara oleh tujuan. Kita seperti komputer yang hanya menjalankan perintah dari sesuatu, entah itu keinginan kita yang kemudian menjadi kekang, ataukah hawa nafsu kita pada kemasyhuran atau kekayaan. Obsesi bisa memberi arah, namun bisa pula memenjarakan.
Begitu banyak obsesi, membuat kita tidak lagi bisa menikmati tetes embun di dedaunan. Tidak lagi bisa menikmati sinar matahari yang lembut menyapa bumi. Kita selalu bergegas, karena waktu tak bisa diulang dan target harus dicapai. Ketika semua onsesi itu tak kesampaian, maka kita kemudian berkompromi terus terhadap apa yang kita alami. Kita hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan dengan sejumlah rasionalisasi.
Tahun ini, saya tak mau lagi dibebani target. Saya hanya ingin menjalani hidup dengan apa adanya. Saya ingin menikmati hari. Ingin menjadi orang biasa saja yang hina dina, namun tetap punya martabat. Saya ingin mensyukuri keberadaan saya yang sehat dan bahagia, tanpa harus menangis pilu karena nasib begini kejam dan tidak menempatkan saya pada barisan terdepan mereka yang membuat sejarah. Saya ingat kata Gandhi, keinginan adalah sumber petaka. Pantas saja para biksu meninggalkan nafsu dan berkarib dengan kesederhanaan. Saya tak ingin jadi biksu. Tapi, saya ingin seperti mereka yang lebih menikmati hidup. Itu saja!!!
Depok, 31 Desember 2008
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2008
(159)
-
▼
Desember
(33)
- Tahun Baru yang Tanpa Greget
- Logat Jakarta Atau Logat Makassar?
- Lelah dan Capek
- Rekor Tulisan
- Akan Segera Pulang
- Ada Internet di Kamarku
- Natal di Langit, Natal di Bumi
- Kata Pengantar Tesisku
- Menulis adalah Terapi
- Ya Allah... Ajari Saya
- Hadapi Saja
- Grogi, Takut, Gagu
- Involusi Mahasiswa Sulsel
- Petuah Bijak Master Oogway
- Pelacur
- Gentar
- Maafkan
- Maafkan
- Puluhan Tahun Belajar Merdeka
- Antropologi adalah Percik Kearifan
- SELAMAT JALAN PAK BULAENG
- Jurnalis Top, Jurnalis Plagiat
- Lagi Baca New Moon
- Kesal.....
- Zaman Kian Berat
- Jalan Spiritual, Jalan Kemanusiaan
- Twilight, Film Terbaik Tahun ini
- Beli Banyak Novel Baru
- Nonton Twilight
- Belajar Mengenali Lokalitas
- Menulis, Meditasi, dan Kejernihan
- Betapa Anehnya Profesi Pengamat
- Bagai Pesakitan Menghitung Hari
-
▼
Desember
(33)
0 komentar:
Posting Komentar