Tahun Baru yang Tanpa Greget

TAHUN 2009 ini, saya tak mau banyak memelihara obsesi. Terlampau banyak perencanaan dan target, bisa membuat kita seperti robot yang dipenjara oleh tujuan. Kita seperti komputer yang hanya menjalankan perintah dari sesuatu, entah itu keinginan kita yang kemudian menjadi kekang, ataukah hawa nafsu kita pada kemasyhuran atau kekayaan. Obsesi bisa memberi arah, namun bisa pula memenjarakan.

Begitu banyak obsesi, membuat kita tidak lagi bisa menikmati tetes embun di dedaunan. Tidak lagi bisa menikmati sinar matahari yang lembut menyapa bumi. Kita selalu bergegas, karena waktu tak bisa diulang dan target harus dicapai. Ketika semua onsesi itu tak kesampaian, maka kita kemudian berkompromi terus terhadap apa yang kita alami. Kita hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan dengan sejumlah rasionalisasi.

Tahun ini, saya tak mau lagi dibebani target. Saya hanya ingin menjalani hidup dengan apa adanya. Saya ingin menikmati hari. Ingin menjadi orang biasa saja yang hina dina, namun tetap punya martabat. Saya ingin mensyukuri keberadaan saya yang sehat dan bahagia, tanpa harus menangis pilu karena nasib begini kejam dan tidak menempatkan saya pada barisan terdepan mereka yang membuat sejarah. Saya ingat kata Gandhi, keinginan adalah sumber petaka. Pantas saja para biksu meninggalkan nafsu dan berkarib dengan kesederhanaan. Saya tak ingin jadi biksu. Tapi, saya ingin seperti mereka yang lebih menikmati hidup. Itu saja!!!

Depok, 31 Desember 2008



0 komentar:

Posting Komentar