Like A Rolling Stone


SALAH satu penyanyi yang paling saya suka adalah Mick Jagger. Ketika menyanyi, vokalis The Rolling Stone ini tampak seakan sedang bermain-main, sehingga begitu menyenangkan disaksikan. Kadang ia mendelik, mencibir, berbaring atau meringis. Sesekali ia memutar-mutar mike dengan tangannya, kemudian melompat ke arah kerumunan penonton, lalu dipapah menuju panggung. Pernah pula ia menyanyi dan melepas celana jeansnya ke arah penonton yang langsung heboh dan berebut mendapatkan celana sang maestro.

Mick Jagger menjadi sosok yang menyihir. Ia menyanyi dengan lepas, selepas burung merpati yang lepas dari kurungan. Berjingkrak di atas panggung mendatangkan sensasi yang luar biasa, sebagaimana yang dirasakan Picasso saat melukis di atas kanvas. Kita melihat ada teriakan kebebasan dan kebencian pada sesuatu yang diformalisasi, sesuatu yang distandarisasi dengan kriteria estetik. Musik rock adalah ekpresi pemberontakan melepaskan beban hidup yang mencekik. Kanal dari segala penat dan stres menghadapi hari. Kita manusia modern selalu mencari kanal pelepasan. Tak bisakah kita melepas semua rutinitas yang diformalisasi dan mengikuti naluri kita sebagaimana Mick Jagger di atas panggung.(*)


0 komentar:

Posting Komentar