Ini buku yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Buku ini adalah terjemahan dari The Buried Histories karya John Roosa yang memperoleh penghargaan George Kahin Prize tahun 2023, bersama buku lain yakni Moments of Silence, yang ditulis sejarawan Thailand, Thongchai Winichakul.
Buku dari John Roosa dan Thongchai ini sama-sama membahas kekerasan yang dilakukan oleh negara. Dua buku ini sama-sama membahas trauma nasional. Dua buku ini ibarat suara-suara lirih yang menolak diam.
Bedanya, kisah Indonesia ditulis sejarawan asing, sedangkan Thailand ditulis sejarawan lokal dengan reputasi akademik internasional. Yang pasti, buku karya John Roosa ini bukan kaleng-kaleng, setidaknya tidak senasib dengan catatan banyak akademisi kita di jurnal predator berbayar, yang ditulis oleh asistennya, yang barangkali dibuat dengan ChatGPT.
Sejak dulu, saya membaca dan mengoleksi semua buku-buku John Roosa. Seingat saya ini buku ketiga. Metodenya unik. Selain membaca berbagai dokumen, dia mengolah semua kesaksian lisan menjadi sumber sejarah yang akurat. Dia begitu mencintai semua korban kekerasan yang suaranya dibungkam oleh negara.
Kerja-kerja sejarawan bukan sekadar mengungkap nostalgia sejarah, tapi juga membuka berbagai kasus kekerasan yang hendak dilupakan. John Roosa merekonstruksi peristiwa pembantaian komunis tahun 1965 demi memetik banyak hikmah agar bangsa ini tidak melakukan tindakan dungu dan biadab di tahun mendatang.
Di balik jargon-jargon kita sebagai bangsa yang penuh welas asih dan penyayang ada keping sejarah yang bertutur kalau dalam diri kita ada kebiadaban. Kita mengisi kanvas sejarah dengan kengerian, sesuatu yang kita tutup-tutupi sembari berlindung di balik kalimat kalau kita adalah negara besar.
Saya membaca buku ini dengan deg-degan. Pemimpin Indonesia yang terpilih pernah menjadi bagian rezim yang itu. Semoga buku ini tidak mengalami nasib seperti apa yang terjadi di rezim itu, yang pernah melarang banyak buku kritis, membelenggu nalar, memenjarakan pengarang, lalu ... (ah, saya tak kuat melanjutkannya).
0 komentar:
Posting Komentar