Menonton "The Dude in Me"




Yang saya suka dari film Korea adalah ceritanya selalu sederhana, tapi dikemas dengan menarik. Film Korea selalu menyimpan kejutan di bagian akhir yang meninggalkan jejak di hati penonton. Film Korea suka menghadirkan ending yang menyengat.

Semalam saya menonton film berjudul “The Dude in Me” yang pernah tayang di bioskop kita pada bulan Februari 2019. Kisahnya sangat menghibur.

Cerita film ini tidak orisinil2 amat. Ceritanya mengingatkan saya pada dua film Korea yakni Luck Key, mengenai seorang gangster serta seorang anak remaja yang bertukar peran, dan film Miss Granny tentang seorang nenek yang kembali jadi muda lalu mengejar mimpinya. Saya juga ingat filmnya Stephen Chow berjudul Fight Back to School.

Ceritanya, seorang gangster kaya berdiri di dekat gedung tinggi. Dia kejatuhan seorang anak SMA yang berusaha mengambil sepatu di atas gedung. Gangster itu koma. Entah bagaimana ceritanya, dirinya terbangun dalam tubuh siswa SMA itu.

Cerita bergulir menarik. Siswa SMA itu dulu pecundang di sekolah dan sering di-bully, tiba2 jadi jagoan. Dia juga mengenal seorang anak perempuan yang sering di-bully. Ibu anak perempuan itu ternyata mantan pacarnya. Dia juga akhirnya tahu kalau anak perempuan itu adalah anak kandungnya sendiri.

Di pertengahan film saya sudah bisa menebak lanjutannya. Tapi saya tetap ikuti sebab kemasannya menarik. Menonton film ini serasa mengemut permen nano-nano, ada rasa manis, pahit, dan asam. Di film ini, ada unsur komedi, action, dan drama cinta. Ketiganya membentuk satu adonan film yang lezat.

Belakangan ini saya suka nonton film Korea yang tayang di TvN. Di mata saya, orang Korea memang pandai membuat film yang sederhana tapi asyik. Mereka bisa meramu bahan-bahan sehari-hari menjadi cerita yang renyah dikunyah, serta bikin kita terkenang-kenang.

Yang saya gak suka dari film The Dude in Me adalah tampang Jinyoung, personel B1A4, yang menurutku khas para boyband Korea. Terlalu cantik untuk peran macho. Aneh juga sebab kadang kalau lihat Jinyoung, saya serasa bercermin. Saking miripnya.



0 komentar:

Posting Komentar