Heboh, Milea Tinggalkan Dilan



SETELAH film Dilan ditonton lebih dari empat juta orang, berbagai rumor mengenai para pemainnya menjadi bahan gosip para netizen. Ketika film itu mulai booming, berbagai kelompok fans mulai terbentuk di berbagai kanal media sosial.

Yang terheboh adalah akun fans Dilan dan fans Milea yang saling berbalas pesan rindu. Sayangnya, kemesraan itu tak berumur panjang. Kini, Milea telah menemukan sosok pendamping. Bukan Dilan. Siapakah?

Pesaing itu adalah Adipati Dolken. Semuanya bermula dari film Teman Tapi Menikah yang diproduksi Falcon dan akan segera tayang.

Falcon adalah rumah produksi yang juga memproduksi film Dilan. Dalam film terbaru itu, aktor utamanya adalah Vanesha Prescilla, pemeran Milea, yang akan dipasangkan dengan Adipati Dolken. Publik akan disuguhi tontonan baru dan dipaksa untuk move on dari kemesraan Dilan dan Milea.

Banyak pihak yang nggak rela jika Milea berpasangan dengan aktor lain. Maklumlah, chemistry antara Dilan dan Milea dianggap sangat pas dan menancap di benak para fans. Ketika Falcon merilis tayangan Iqbaal (pemeran Dilan) dan Vanessa (pemeran Milea) sedang latihan akting lalu berpelukan, para fans langsung heboh dan mendesak agar keduanya segera jadian.

Kini, Milea akan berpasangan dengan Adipati Dolken. Nama Adipati Dolken bukanlah nama baru di dunia sinema kita.

Beberapa waktu lalu, dia membintangi film Perahu Kertas bersama Maudy Ayunda. Dalam film yang diangkat dari novel laris karya Dewi Lestari ini, Adipati berperan sebagai Keenan, sosok pelukis muda yang menolak keinginan ayahnya untuk kuliah di Fakultas Ekonomi.

Sementara Maudy Ayunda berperan sebagai Kugy, gadis muda periang dan tomboy yang meyakini dirinya adalah agen Neptunus. Meskipun tidak mencapai level seperti Dilan dan Milea, sosok Keenan dan Kugy cukup dikenang para fans.

Memang, Adipati Dolken lebih tua dari Iqbaal (pemeran Dilan). Usia Adipati Dolken adalah 26 tahun, sementara Iqbaal masih berusia 18 tahun. Makanya, Adipati Dolken nampak lebih dewasa dan matang. Namun, sebagaimana dikatakan seorang fans, bukankah anak-anak remaja senang dengan pria dewasa yang matang namun tetap bisa diajak asyik-asyik ala remaja?

Rumor kedekatan Adipati dan Vanesha juga diangkat oleh akun @lambe_turah, yang dikenal sebagai produsen banyak gosip artis. Akun ini menayangkan keduanya sedang jalan-jalan di satu pusat perbelanjaan.

Foto itu langsung heboh dan dikomentari oleh netizen yang tidak rela jika Milea berdekatan dengan sosok lain, selain Iqbaal (pemeran Dilan). Namun, baik Adipati dan Vanesha tidak memberikan konfirmasi apakah foto itu mereka.

Yang menarik, di instagram, hastag #antikangadiclub dan #bukankangadi muncul dan ramai diperbincangkan. Dalam film Dilan, nama Adi merujuk pada nama seorang mahasiswa ITB yang menjadi mentor, juga naksir berat pada Milea. Hastag anti Kang Adi ini sempat jadi trending topic dan diperbincangkan banyak orang.

***

MARILAH kita melihat hal ini secara sosiologis. Dunia di era kekinian tidak lagi dibatasi sekat-sekat geografis. Ketika satu film tayang, maka para penggemar dengan cepat membentuk satu kelompok sendiri yang mempertemukan mereka dengan sesama penggemar lalu membahas idola mereka.

Para fans berat menamakan dirinya shippers. Mereka akan mengikuti semua gosip tentang idola mereka, lalu membincangkannya di berbagai sudut dunia maya. Mereka suka memasang-masangkan idola mereka, menjodohkan dengan idola lain, bahkan sampai pada level hardliner yakni meneror idola mereka agar jadian dengan seseorang.

Saya mengenal seorang ibu muda di Bogor yang merupakan shippers berat film Dilan. Setiap hari dia mengikuti semua tayangan mengenai aktor dan aktris film ini. Dia juga bergabung dengan para shippers serupa lalu sibuk mengeluarkan analisis-analisis mengenai kedekatan dengan seseorang. Nah, topik paling hangat yang tengah dibahas munculnya sosok Kang Adi dalam kehidupan Dilan dan Milea yang sedikit lagi bertaut.

Ibu muda ini mengaku telah mengenal dunia shippers sejak tayangan drama Descendant of the Sun yang dibintangi Song Jong Ki dan Song Hey Kyo. Dia sangat menyukai permainan dua aktor ini lalu mulai mencari tahu siapa mereka, hingga akhirnya bergabung dengan grup fans #SongSongCouple di Instagram. Dia akan kepo mengikuti aktivitas aktor film itu, dan sesekali ikut “war” atau perang antar fans.

Fenomena shippers di Indonesia muncul sejak mewabahnya demam Korea di Indonesia. Shippers berasal dari kata ship yang artinya kapal. Jika kita menggunakan mesin pencari Google, kata Shippers akan membawa kita pada beberapa web mengenai ekspedisi atau pengapalan.

Padahal di kalangan penggemar drama Korea, ship bisa diartikan kapal yang artinya mereka meminati hal yang sama. Ada pula yang menyebut kata ship berasal dari kata worship yang artinya pemujaan. Maknanya, mereka memuja artis idola sehingga sibuk mencari tahu apa yang diakukan idolanya.

Sebenarnya fenomena ini sudah lama ada di kalangan penggemar sinetron. Akan tetapi kehadiran drama Korea membuat fenomena ini kian heboh, di tambah lagi kehadiran internet membuat mereka bisa terhubung di satu kanal pembicaraan.

Beberapa hal yang sering dilakukan para shippers ini antara lain mengawasi jadwal, mencari-cari jenis pakaian, warna rambut dan mode fashion artis idolanya yang sepasang untuk mencari kecocokan antara kedua pasangan imajinasi ini.

Selain itu mereka juga merekam dan mengabadikan gambar saat kedua idola mereka ini bertemu atau berpapasan bahkan meskipun hanya bersapa dan tersenyum satu sama lain. Dan banyak hal lain yang dilakukan oleh para shippers ini yang bahkan oleh kebanyakan fans lain dianggap sangat tidak lazim.

Tidak semua menerima keberadaan para shippers ini. Banyak fans yang menuduh mereka sebagai penyebar rumor dan skandal bahkan dikhawatirkan akan mencederai nama baik serta membahayakan karier idola mereka. Di Korea, isu pacaran dan menikah adalah isu sensitif. Meskipun demikian kelompok ini masih saja tetap ada bahkan termasuk kelompok yang paling banyak meramaikan banyak forum diskusi internasional (soompi.com, allkapop.com dll).

Di Indonesia, para fans ini seringkali lebih gila dari fans di Korea. Saat konser musik salah satu band Korea, CNBlue, para fans ramai berdatangan lalu membawa banner, logo maupun spanduk bertuliskan YongSeo, yang merupakan salah satu shippers terbesar di Indonesia.

Para fans ingin memasangkan vokalis grup band CNBlue, YongHwa, dengan Seo Hyun, anggota grup girlband wanita Korea yang paling terkenal di dunia, Girls Generation. Soal jadian atau tidak, itu utusan para idola. Fans hanya mendesak mereka.

Namun jika cara pandang sosiologis kembali digunakan, fenomena shippers ini menunjukkan bahwa batas-batas antara fakta dan imaji perlahan mengabur. Para fans tidak bisa membedakan film sebagai satu produk imajinasi dengan kehidupan aktor-aktrisnya sehari-hari.

Bagi mereka, batas itu mengabur sehingga keluar dari bioskop, tetap saja mereka menginginkan skenario yang sama terjadi di kehidupan normal.

Bagi pihak produsen, fenomena ini justru menguntungkan mereka. Sebuah produk akan cepat menyebar ke mana-mana ketika banyak fans yang merekomendasikannya.

Malah, setiap perusahaan mesti merancang lahirnya kelompok fans ini yang bisa berfungsi sebagai marketer atau pemasar produk yang secara sukarela merekomendasikan produk itu ke mana-mana. Nah, melihat fenomena shippers ini, saya yakin penonton film Dilan bisa mencapai 7 juta orang, sesuai target.

***

FILM Dilan 1990 harus dicatat sebagai awal mula dari kehadiran shippers yang rutin mengikuti kegiatan idola, membuat grup fans di dunia maya, lalu sibuk membicarakan idolanya. Para shippers kebanyakan adalah remaja, mahasiswa, tante-tante, dan ibu-ibu muda yang selalu mengikuti segala hal mengenai idolanya. Mereka tidak saling mengenal, bahkan tidak pernah bertemu. Mereka berjumpa di berbagai kanal media sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, Instagram, hingga Whatsapp.

Tak semua shippers ini adalah perempuan. Dalam satu tayangan Dilan dan Milea yang berpelukan di Youtube, ada pengakuan heboh dari seorang laki-laki. Kurang lebih begini kalimatnya: “Saya bukan penganut LGBT. Saya laki-laki tulen.

Tapi melihat Dilan dan Milea, tiba-tiba rahim saya langsung hangat.” Komentar ini langsung heboh dan ditanggapi banyak orang.

Semalam, di satu grup shippers, banyak yang menyayangkan terlalu cepatnya penayangan film Teman Tapi Menikah, di saat kemesraan Dilan dan Milea tengah hangat-hangatnya di mata para penontonnya.

Lebih baik jika pihak rumah produksi menunggu hingga film Dilan tidak lagi ditonton, barulah mereka hadir dengan film baru. Namun, lagi-lagi, logika para fans tidak sama dengan logika pihak rumah produksi yang tak sekadar ingin melahirkan film berkualitas, tapi juga film yang laku di pasaran.

Nah, apakah Anda rela Milea berpasangan dengan sosok lain selain Dilan? Apakah Anda rajin mengikuti perkembangan Dilan dan Milea? Jika jawabannya ya, jangan-jangan Anda adalah salah satu shippers mereka.



0 komentar:

Posting Komentar