Tiga Seri Wisata TEMPO



TANAH air Indonesia punya begitu banyak tempat memukau. Jika seluruh hari digunakan untuk menjelajah setiap jengkal tanah air, barangkali waktu 100 tahun tak akan pernah cukup untuk mengunjungi setiap lekuk di tubuh Indonesia. Beruntunglah, ada para penjelajah dan pengelana yang setia mendokumentasikan semua perjalanan. Melalui itu, kita bisa menemukan jendela untuk melihat banyak sisi tanah air.

Hari ini saya membeli tiga seri buku Tempo mengenai pesona cerita wisata demi melengkapi koleksi buku di rumah. Ketiganya adalah Hikayat 45 Danau Indonesia, Kisah Berdesir Pesisir Laut, 100 Surga Tersembunyi. Saya membaca ketiganya dengan penuh rasa penasaran. Semakin banyak membuka lembaran, semakin terbuka kesadaran saya bahwa ada banyak tempat di tanah air yang belum pernah saya jejaki. Ada banyak cerita, mitos, narasi, petualangan, dan perjumpaan yang tak akan pernah habis untuk dikisahkan.

Tapi saya juga melihat banyak hal yang luput di tiga buku ini. Saya lihat buku ini hanya memetakan beberapa yang sudah dikenal publik. Padahal, saya yakin sekali ada banyak tempat indah yang luput dari pantauan. Saya pun tergoda untuk mengumpulkan catatan tentang banyak lokasi di tanah air. Minimal, bisa mengumpulkan informasi tentang kampung halaman saya.

Saya membayangkan, alangkah indahnya jika kita menemukan informasi tentang semua wilayah, juga informasi tentang orang-orang baik yang berdiam di wilayah itu. Minimal kita menyadari bahwa Indonesia tak cuma jakarta dan Bandung, tapi juga banyak kisah dan narasi tepian yang selama ini nyaris hilang di tunas-tunas kesadaran kita yang terus bertumbuh.

Namun saya sadar bahwa kerja-kerja mendokumentasikan itu tidak selalu mudah. Banyak yang lebih suka bercerita, ketimbang mencatat dan memotret. Maka buku-buku, sebagaimana yang dibuat Tempo ini, menjadi demikian berkilau sebab menjadi etalase untuk melihat banyak sisi Indonesia.






0 komentar:

Posting Komentar