SBY dalam Telaah John McBeth



SATU lagi buku mengenai biografi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diluncurkan. Buku berjudul The Loner itu diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh The Strait Times. Buku ini diklaim sebagai buku paling komprehensif membahas kiprah, warisan, dan apa saja masalah yang pernah mendera SBY.

Penulisnya adalah John McBeth, seorang jurnalis asal New Zealand yang telah menghabiskan waktu 44 tahun dari 52 tahun karier jurnalistiknya di Asia. Mulanya ia adalah editor di Bangkok Post, selanjutnya bergabung dengan berbagai media besar. Ia lalu bergabung dengan  The Far Eastern Economic Review pada tahun 1979, hingga aktif selama 25 tahun. Saat media itu tutup, ia lalu menjadi kolumnis the Strait Times, yang kebanyakan menyoroti isu Indonesia. Hingga usia 72 tahun, ia tetap menjadi kolumnis.

Buku The Loner membahas kisah 10 tahun Presiden SBY memegang tampuk kekuasaan, serta berbagai tantangan yang dihadapinya. Buku ini membahas bagaimana Indonesia berusaha keluar dari berbagai krisis, serta apa saja legacy atau warisan dari SBY untuk menyelesaikannya.

Tiga aspek penting yang dibahas buku ini. Pertama, menyajikan review paling komprehensif tentang kekuasaan SBY selama 10 tahun. Kedua, mengapa kapasitas kepemimpinan SBY gagal untuk mewujudkan berbagai janji-janji politik yang pernah dikemukakannya. Ketiga, deskripsi tentang keluarnya Indonesia dari krisis ekonomi tahun 1997 – 1998, serta gagalnya banyak peluang untuk bangkit saat terjadi booming komoditas tahun 2004-2012.

Dalam satu liputan The Strait Times, John McBeth mengatakan bahwa The Loner tidak hanya membahas apa saja warisan positif SBY sebagai presiden keenam, sekaligus presiden pertama yang memenangkan pemilihan langsung, tapi juga merefleksikan banyak isu-isu menarik selama dekade kekuasaannya yang tidak banyak dibahas media massa.

Tak heran jika buku ini memuat berbagai persoalan yang dihadapi pada tahun-tahun awal kepemimpinan SBY, mulai dari bencana alam, serta isu-isu terorisme, korupsi, nasionalisme sumber daya alam, hingga beberapa skandal yang diduga melibatkan SBY.

Pada tanggal 1 November lalu, The Strait Times telah mengadakan diskusi tentang buku ini di Singapura. Tak hanya itu, media ini juga menurunkan liputan buku The Loner yang di dalamnya disebutkan membahas tentang SBY sebagai presiden yang selalu ragu-ragu dalam pengambilan keputusan strategis.

Sebagai catatan, beberapa buku biografi mantan Presiden Indonesia yang ditulis oleh jurnalis atau peneliti asing seringkali menjadi karya monumental yang dianggap mewakili gambaran tentang sang presiden. Dua buku yang pantas disebutkan adalah Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams, yang ditulis jurnalis Cindy Adams. Satu lagi adalah Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton.

Anda tertarik membaca buku The Loner ini? Siapkan duit 35 dollar Amerika atau sekitar 350 ribu rupiah untuk memilikinya.




0 komentar:

Posting Komentar