Wisuda dan Kehangatan Keluarga




BARU kutahu kalau warga Amerika Serikat (AS) tidak seindividual sebagaimana pernah kusangkakan saat di tanah air. Pada momen-momen ketika seorang anak hendak naik kelas, tampil menari, olahraga, atau lulus sekolah, semua orang tua wajib datang. Demikian pula saat sang anak hendak diwisuda.

Seorang kawan mahasiswa pascasarjana bercerita tentang konflik di keluarganya, ketika sang anak marah-marah hanya karena ia tidak hadir di saat anaknya naik kelas. Katanya, bagi seorang anak Amerika, ketidakhadiran orang tua adalah symbol tiadanya perhatian, tiadanya kasih sayang. Si orang tua hanya memikirkan dirinya, dan tidak peduli bagaimana anaknya.

Hari Sabtu kemarin, Athens penuh dengan para ayah dan para ibu yang datang menemani anaknya. Kupikir mereka tak sekadar datang melihat anaknya. Mereka juga menginspirasi orang-orang bahwa seungguhnya kehangatan keluarga jauh lebih penting daripada apapun. Bukankah demikian?


Athens, 5 Mei 2013 



0 komentar:

Posting Komentar