museum minyak dan gas di West Virginia |
DI
kota kecil Parkersburg yang terletak di negara bagian West Virginia, aku
singgah selama menit. Di dekat balai kota (town hall), aku melihat bangunan
kuno yang seakan terjepit di tengah bangunan-bangunan modern. Saat kudekati,
bangunan itu adalah museum minyak dan gas. Pantas saja jika di sekitarnya
terdapat besi-besi tua yang pernah digunakan di areal tambang.
Di
depan bangunan itu tertera tulisan “Open.” Aku lalu mencoba masuk ke dalam
bersama istriku Dwi, bayi Ara, dan seorang sahabat. Begitu masuk ke dalam,
suasananya kurasakan mencekam. Aku seolah berada di tengah setting pembuatan
serial Friday the 13th yang seram itu. Tak ada satupun orang di
museum ini. Bahkan penjaganya pun tak berada di tempat.
Begitu
masuk, aku melihat dua manikin yang berpakaian prajurit pada era civil war.
Keduanya menatap lurus dengan pakaian ala prajurit serta senjata di tangan. Tak ada yang istimewa selain pakaian. Namun, saat memperhatikan beberapa kali,
kurasakan kalau patung itu seakan berkedip. What?
dekat museum |
foto-foto lama |
bangunan depan |
Aku
lalu terus berjalan. Di situ terdapat beberapa ruangan. Semuanya memajang benda
kuno yang terkait pertambangan. Di situ juga terdapat beberapa artefak sejarah
kota Parkersburg yang dahulu merupakan salah satu sentra pertambangan di
Amerika. Barulah aku paham kalau kota ini adalah saksi dari era revolusi industri
di Amerika.
Industri
dan pertambangan serupa dua sisi koin yang selalu berjalan beriringan. Industri
memungkinkan manusia untuk menciptakan mesin-mesin yang meningkatkan
produktivitas. Namun, sejarah juga mencatat kisah-kisah kelam ketika produk industri
lalu menjadi neraka bagi bangsa lain. Demi memenuhi bahan baku industri,
beberapa negara lalu merambah ke timur jauh, lalu merebutny dnegan senjata dan
bedil.
Cahaya
di ruangan itu hanya samar-samar. Karena gelap, aku lalu menyalakan beberapa
lampu. Beberapa lampu tak bisa dinyalakan. Kemudian, aku melihat sarang
laba-laba di mana-mana. Ini adalah museum. Tapi suasananya mencekam seolah-olah
tempat ini tak pernah disinggahi manusia selama beberapa tahun.
Selama
10 menit berada di ruangan ini, aku berada dalam sirkuit kecemasan. Mataku menjadi
lebih waspada. Yang mengejutkanku, bayi kecil Ara ternyata juga merasakan
ketakutan yang sama. Ia mencengkeram ibunya, dan tak ingin dilepaskan dari
gendongan. Ia memang tak menangis. Tapi wajahnya penuh ketakutan dan sesekali
terlihat ada bulir keringat yang menetes dari wajah itu.
Bersama
yang lainnya, kami memutuskan keluar. Baru saja meninggalkan tempat itu, aku
melihat satu sosok berkelebat di satu ruangan. Aku tak ingin menoleh. Aku tak
ingin menambah ketakutan buat yang lain. Bialah rahasia itu kusimpan, hingga
akhirnya kubuka hari ini.
samping gedung |
samping gedung |
Pelajaran
berharga hari ini adalah setiap benda tak hanya menyimpan kenangan. Namun juga
menyimpan spirit serta energi tentang satu masa, serta tentang satu sosok. Aku
tak mengerti apakah ada semacam ‘penampakan’ di museum itu. Namun kurasakan ada
sesuatu dari masa silam yang tersisa di situ. Bisa berupa kenangan. Bisa pula
tentang satu jiwa yang pernah berdiam di situ, memilih tempat itu sebagai
rumah, dan menyaksikan semua yang hadir dengan napas tertahan. Entah, apakah
kelak kita pun akan menunggui satu tempat, sebagaimana ‘sesuatu’ di museum itu.
Parkersburg, West Virginia, 26 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar