Bayi Manis, Cewek Manis, Senyum Manis

-->
HARI ini tak ada yang beda. Aku masih mengenakan kaos yang dekil serta celana yang mulai kusam. Tas punggung tetap tersampir. Anehnya, saat berdiri di depan salah satu bangunan kampus, demikian banyak gadis manis melintas yang tiba-tiba saja tersenyum. Apakah penampilanku beda? Kayaknya tidak. Nampaknya gadis-gadis manis itu tidak menyapaku. Mereka menyapa bayi kecil Ara yang saat itu berada dalam gendonganku.


Sungguh beda antara berjalan sendiri dan berjalan sambil menggendong bayi. Warga  Amerika Serikat (AS) tak pernah malu menunjukkan ekspresi. Jika bertemu temannya, mereka akan teriak-teriak. Ketika mereka melihat bayi, mereka akan spontan tersenyum, lalu memberikan lambaian sambil menyapa “Hi Sweety. U’re adorable!”

Mulanya biasa saja. Tapi semakin lama, semakin banyak gadis manis yang menyapa Ara. Malah, beberapa gadis sengaja datang untuk menggendong dan sekadar mencubit pipi. Untungnya Ara belum bisa ngomong. Ketika disapa “Hi”, maka aku akan segera menjawab. Biasanya, ketika aku menjawab, maka gadis penyapa akan tersipu-sipu. Hehehe.

Sosok bayi memang membawa keceriaan. Bahkan di negeri seperti Amerika sekalipun, bayi bisa mengundang kebahagiaan bagi yang melihatnya. Ini adalah nilai-nilai positif yang ditanamkan kepada banyak orang. Dahulu, aku berpikir bahwa masyarakat setempat adalah masyarakat yang tidak peduli dengan nilai-nilai keluarga. Ternyata itu salah besar.

Buktinya, bayi Ara menjadi idola banyak orang. Sayangnya, ia menolak untuk digendong siapapun. Ia masih merasa lebih nyaman jika digendong oleh ayah dan ibunya. Tapi, jika dipikir-pikir, kondisi ini justru menguntungkan diriku. Gadis-gadis bule itu tak malu-malu untuk mendekat, lalu berebut mencium pipi Ara. Hmm…. Mengapa tak sekalian mencium diriku?


Athens, 20 September 2012

0 komentar:

Posting Komentar