Filsafat Konservatisme

Konservatisme bermula dari hasrat kuasa yang nikmat, kemudian mengalami pelestarian dalam adat dan tradisi. Konservatisme adalah pemikiran yang selalu ingin mengembalikan tatanan sebagaimana yang diinginkan dan menutup telinga atas dinamika atau perubahan. Mereka yang konservatif adalah mereka yang status quo, menginginkan sesuatu yang stabil, tidak terbuka pada gerak atau perubahan, serta melestarikan sesuatu yang dianggap mapan.

Jangan pernah berbicara tafsir ulang, rekontekstualisasi, atau redefinisi ulang atas segala cara pandang kita. Kaum konservasionis tak peduli dengan wacana tersebut. Mereka tetap kukuh ingin mempertahankan sesuatu yang kemudian disebutnya tradisi, adat, budaya luhur, serta warisan adiluhung. Tradisi diperlakukan serupa porselen yang tak bisa diganggu-gugat. Tradisi harus dijaga dan terus dibersihkan demi menjaga terang cahayanya yang tetap menyilaukan.

Mereka melihat adat sebagai rumusan pola-pola yang sudah baku sehingga mutlak untuk diwariskan. Mereka yang menyebut dirinya konservatif menemukan bahagianya pada masa silam. Mereka melihat masa silam dengan penuh keemasan, sehingga melahirkan dalil bahwa masa silam itu mesti dijaga dengan kukuh. Masa silam adalah samudera tempat mereka menyelam demi menemukan makna. 

Mungkin inilah bedanya dengan kaum progresif. Kaum konservatif melihat kejayaan pada masa silam, sedangkan kaum progresif berbicara tentang kejayaan di masa mendatang. Keduanya bicara tentang waktu, tapi dengan teras imajinasi serta tafsir dunia yang berbeda. Nah, apakah Anda termasuk konservatif ataukah progresif?

1 komentar:

Afiful Fanani mengatakan...

sepertinya saya progresif tapi tetap gak melupakan masa silam

Posting Komentar