BAGI masyarakat Buton, haroa adalah ritual untuk merayakan hari besar Islam sekaligus memanjatkan dia syukur atau permohonan kepada Sang Pencipta. Sebagai ritual, haroa dirayakan di rumah-rumah penduduk yang juga berfungsi untuk mempererat jaringan sosial. Keakraban sesame warga kembali diperkukuh, dan di saat bersamaan juga memiliki fungsi spiritual untuk berdoa kepada Sang Pencipta.
Saya sudah beberapa kali menulis tentang haroa, sebagaimana bisa dibaca DI SINI dan DI SINI. Namun, saya belum pernah memajang foto tentang makanan dan kue yang mengisi sebuah talang haroa. Kali ini, saya akan menampilkan talang dan kue-kue yang mengisinya. Saya menuliskan nama kue itu dalam foto di atas. Masih banyak yang kurang. Tapi setidaknya, gambar makanan di atas bisa menjadi gambar awal yang menjelaskan tradisi haroa di Buton.(*)
0 komentar:
Posting Komentar