Kasih yang Mendahului Murka

Ramadhan datang lagi. Tiba-tiba saja ada keinginan untuk melakukan sesuatu di bulan ini. Ada keinginan kuat yang menyelusup di ambang sadarku untuk rajin memandang cermin hidupku. Aku sudah melewati puluhan Ramadhan. Namun, aku tak begitu yakin jika Ramadhan yang kemarin menggoreskan sesuatu dalam perjalananku.

Sepertinya aku sudah terlampau jauh dari Kamu. Setiap kali hendak mendekat, aku selalu malu dengan debu-debu dosa di tubuh lusuh yang lama tak mandi dengan pertobatan. Mungkin tubuh ini sudah berkarat dengan dosa hingga Kamu seakan berpaling dariku. Tapi, bukankah berprasangka yang berlebihan tentang-Mu juga sebuah dosa besar yang sia-sia.

Mungkin, aku harus belajar arif dan yakin kalau kasih-Mu yang seluas samudera tak akan pernah habis untuk sekedar kuminum dan kuselami. Engkau yang maha pengasih. Izinkanlah aku untuk selalu mendapat kasih-Mu, bukannya kemurkaan-Mu. Setidaknya, hingga detik ini, aku masih yakin bahwa kasih-Mu akan mendahului semua kemurkaan-Mu.

Makassar, 23 Agustus 2009

0 komentar:

Posting Komentar