Antropologi adalah Percik Kearifan

ANTROPOLOGI adalah kesediaan untuk tidak menaklukan yang lain dalam kategori. Antropologi adalah nyanyi sunyi senyap bagi mereka yang ditundukkan. Antropologi adalah proses menjelma menjadi yang lain kemudian memandang dunia dengan cara berbeda. Antropologi adalah keikhlasan untuk mendengarkan mereka yang suaranya dibungkam oleh waktu, mereka yang ditindas oleh zaman.

Antropologi adalah ziarah di sekujur tubuh peradaban manusia, mengenali yang lain, memberikan persembahan, bertukar kata, dan menjerat pengalaman dalam etnografi. Antropologi adalah tetes-tetes hikmah dan kearifan dari rentang panjang perjalanan manusia mengenali semesta, mengenali yang lain, dan belajar menemukan diri. Antropologi adalah sebuah perjalanan menemukan harta karun kemanusiaan, menyusun peta bagi manusia lain dan sama-sama memberi arti.

Antropologi adalah sebuah kesan yang menggenang di benak kita tatkala bercumbu dengan realitas kemudian menggumpal menjadi kesadaran bahwa kita tidak sedang sendirian di semesta. Antropologi adalah catatan-catatan yang hendak menangkap makna di sekeliling kita, mengikatnya dalam etnografi, kemudian mengabadikannya dalam ruang sejarah.

Antropologi adalah semesta yang melingkupi kita dari jerat kepicikan dan kekakuan berpikir, memberi kita kejernihan untuk melihat warna-warni dunia. Antropologi adalah percik-percik kearifan untuk membaca zaman, lintasan kebijaksanaan manusia yang kemudian dijelmakan dalam kembang peradaban yang merekah dan setiap manusia menghirup wanginya.(*)


Depok, 16 Desember 2008
Pukul 08.00 WIB
www.timurangin.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar