SUDAH waktunya saya tuntaskan beban studi di UI. Saya mulai lelah menjalani hari tanpa rutinitas. Dulu, saya berhenti kerja sebagai jurnalis karena lelah dengan ritunitas. Sekarang, situasinya berubah. Saya mulai merindukan rutinitas. Saya rindu menjalani hidup dengan dibebani target pencapaian tertentu. Saya rindu dengan berbuat yang terbaik kemudian mendapatkan apresiasi di mana-mana. Saya sorang workaholic yang sekarang tak punya kerjaan.
Dua hari yang lalu, saya bertemu banyak teman-teman satu profesi. Saat itulah saya baru tersadarkan bahwa menjalani aktivitas dan ritunitas adalah bagian dari tantangan hidup yang harus dijalani. Saya gamang, apakah saya akan kembali ke profesi lama ataukah mencari tantangan lain? Yang jelas, hingga kini saya belum berpikir untuk memilih hidup di dunia birokrasi. Cita-cita saya (mungkin agak kasip jika masih bicara cita-cita) cuma tiga yaitu menjadi penulis, peneliti, atau menjadi orang kaya. Saya masih punya harapan untuk memetik sedikit buah dari jalan yang sedang saya hamparkan itu. Semoga...
Dua hari yang lalu, saya bertemu banyak teman-teman satu profesi. Saat itulah saya baru tersadarkan bahwa menjalani aktivitas dan ritunitas adalah bagian dari tantangan hidup yang harus dijalani. Saya gamang, apakah saya akan kembali ke profesi lama ataukah mencari tantangan lain? Yang jelas, hingga kini saya belum berpikir untuk memilih hidup di dunia birokrasi. Cita-cita saya (mungkin agak kasip jika masih bicara cita-cita) cuma tiga yaitu menjadi penulis, peneliti, atau menjadi orang kaya. Saya masih punya harapan untuk memetik sedikit buah dari jalan yang sedang saya hamparkan itu. Semoga...
1 komentar:
Cobalah hindari kutukan kesendirian, mungkin saja kali itu U kan pahami makna rutinitas yang kudus.
Posting Komentar