Membawa Sinisme dari Luar Negeri
PAMERAN pendidikan itu tak seberapa besar, sebagaimana yang kubayangkan. Bertempat di aula Pusat Studi Jepang, pameran itu hanya berisikan presentasi bea siswa serta pameran dari sekitar 10 lembaga pendidikan. Beberapa lembaga seperti IDP, DAAD, Ausaid, hingga Fullbright memamerkan lembaganya dan berharap banyak mahasiswa yang ikut seleksi bea siswa ke luar negeri.
Entah kenapa, menjadi mahasiswa kampus di luar negeri dirasakan sebagai sesuatu yang berbeda ketimbang dalam negeri. Ada banyak orang yang berduyun-duyun untuk mencoba peruntungannya, kalau-kalau bisa lulus seleksi beasiswa. Ada segudang harapan di situ, Mungkin saja ada yang berharap bisa lulus, kemudian ke luar negeri dan mendapatkan pengalaman yang menantang. Ada juga yang ingin mencari uang sebanyak-banyaknya dan kembali ke tanah air dan membeli rumah besar. Mungkin, ada juga yang ingin bisa dapat jodoh dan kelak punya anak berambut pirang. Hehehe.....
Hari ini, raut wajah penuh pengharapan itu kembali kusaksikan. Di ajang pameran itu, pikiranku terus merenung. Setiap tahun, ada begitu banyak mahasiswa Indonesia yang berangkat ke luar negeri demi mendapatkan pendidikan yang lebih layak. Kepergian mereka didasari pandangan kalau pendidikan di tanah air tidak banyak diharapkan untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Begitu banyaknya alumni universitas luar negeri yang kemudian menjadi dosen dan tenaga pengajar. Anehnya, mereka tidak juga sanggup menciptakan satu sistem pendidikan yang lebih manusiawi sebagaimana yang disaksikan di luar negeri. Selalu saja ada puja-puji pada berbagai kampus luar, namun selalu terdiam ketika ditodong oleh pertanyaan, mengapa ia tidak mampu menerapkan itu di kampus tanah air.
Artinya, pendidikan luar negeri hanya melahirkan satu bentuk sinisme pada apa yang terjadi di negeri sendiri, tanpa memberikan piranti yang cukup untuk membedah persoalan sekaligus mencarikan solusi yang paling mujarab untuk memperbaiki kondisi di tanah air. Barangkali, negeri ini butuh sejumlah sosok berkarakter yang punya visi besar untuk membangun sesuatu di negerinya.Bukan sekedar mereka yang silau melihat negeri asing, sembari malu mengakui negerinya sendiri. Mereka yang berani berbuat sesuatu untuk bangsanya......
0 komentar:
Posting Komentar