Jumpa Mahendra TvOne


Di siang yang teduh, saya dikunjungi Pak Mahendra, sales manager (manager penjualan) di TvOne. Dia datang vbersama Wulan, stafnya yang cantik.

Biasanya, ketika dikunjungi orang marketing, saya selalu perhatikan gestur, pilihan diksi, dan caranya membangun relasi. Senior tidaknya seseorang akan terlihat dari caranya melobi, caranya menyapa, bahkan caranya tertawa.

Para pemula selalu tidak sabaran untuk menjelaskan produknya. Selalu ingin closing dan transaksi. Padahal marketing adalah seni untuk meyakinkan orang lain. Marketeer hebat tidak berorientasi pada berapa uang masuk, tapi bagaimana membangun network dan pertemanan. Kalau bonding sudah kuat, closing bertubi-tubi akan jadi bonusnya. 

Saya perhatikan, Pak Mahendra memulai pembicaraan yang ringan2. Dia yakin sekali sering ketemu saya di acara pengusaha. Faktanya, saya gak pernah hadir. Saya tahu dia berusaha untuk lebih akrab. Boro2 pengusaha, aktivitas saya adalah melatih kucing.

Dia coba menyampaikan lelucon. Dalam satu buku marketing, saya pernah baca kalau seni memasarkan itu ibarat menerbangkan pesawat. Ada 11 menit krusial saat hidung pesawat hendak mengangkasa. Istilahnya critical eleven. Dalam marketing, menit-menit pertama adalah titik krusial membangun relasi. Kalau Anda sukses memikat perhatian, selanjutnya akan lebih gampang.

Saya ingat penjual obat di kampung. Di menit-menit awal, dia akan keluarkan ular. Dia akan pura2 atraksi. Padahal cuma tiup2 mic hingga muncul suara gemuruh. Setelah penonton berkumpul, ular masuk kandang. Barulah dia keluarkan obatnya.

“Gimana Ndan? Kita udah bisa bahas produk? Baiknya jangan di sini deh. Kita bahas sambil minum wine, trus ada yang bening2,” katanya dengan sorot mata jenaka.

Hmm. Gimana yaa


0 komentar:

Posting Komentar