Di era Youtube, batas negara benar-benar memudar. Saat di tanah air digelar kompetisi music X Factor di stasiun tivi RCTI, konten-kontennya segera menjadi konsumsi global.
Padahal di saat yang sama, media Malaysia menggelar konten Big Stage 2022. Tapi entah kenapa, netizen negara itu justru membandingkan kualitas yang bagai bumi dan langit.
Banyak netizen Malaysia yang malah mencaci kompetisi musik di negaranya sebab mengabaikan kualitas, dan hanya fokus pada kontestan dengan subscriber terbanyak di media sosial.
Mereka mengidolakan
kontestan Indonesia yang tampil di ajang X Factor Indonesia..Di antara
kontestan itu, ada nama Putu Maydea, Alvin, Roby Gultom, hingga 2nd Chance.
Saya ingin menyoroti 2nd Chance. Grup music ini baru saja terbentuk.
Tadinya mereka penyanyi solo yang ikut kompetisi. Mereka berasal dari beberapa kota, di antaranya Maumere (Flores) hingga Manado. Namun karena banyak talenta lain yang juga bagus, mereka terpental.
Ariel Noah merasa mereka punya kualitas di atas rata-rata Hanya saja, ketika menyanyi solo, aura dan kharismanya kurang memancar. Dia berinsiatif mengumpulkan tiga cowok dan satu cewek ini untuk membentuk grup baru. Hasilnya luar biasa.
Suara mereka yang berbeda-beda itu berpadu indah. Mereka punya karakter kuat. Mereka bisa menekan ego dan melebur untuk menciptakan harmoni. Suaranya bikin merinding. Mereka jadi bahan review banyak Yutuber asing.
Saya melihat kanal Yutub milik Adam Tambakau, warga asli Sabah. Dia rajin membuat review pada tayangan music berkualitas di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Filipina.
Saat me-review penampilan 2nd Chance, Adam histeris dan berteriak. Dia berkata “Its amazing. Their voices are complement each other so well..”
Tak hanya Adam, saya juga mengikuti banyak reaction serupa. Bahkan beberapa guru vokal di Korea dan Amerika Latin ikut memberikan review.
Tentu saja, tidak semua punya review yang berkualitas. Banyak netizen negara lain yang sengaja me-review konten Indonesia hanya untuk mengejar likes dan subscriber. Banyak yang berharap cuan sebab mengetahui karakter orang Indonesia yang punya nasionalisme di atas rata-rata.
Dengan populasi 270 juta orang, dan sebagian besar kaum mudanya wara-wiri di dunia digital, Indonesia adalah pasar yang sangat menggiurkan. Apalagi, penduduknya sangat cinta tanah air dan punya slogan “NKRI death price.”
Seharusnya ini menjadi kekuatan kita. Seharusnya Indonesia menjadi kiblat dari musik, budaya pop, hingga industri hiburan. Memang tayangan Korea masih mendominasi layar kaca kita, tapi perlahan, industri kreatif kita perlahan menyebar ke negeri lain.
Saya berharap, grup music seperti 2nd Chance terus hidup dan berkembang. Suara-suara indah mereka benar-benar menjadi hiburan dari tayangan media yang isinya kekerasan dan suara-suara para politisi yang berusaha untuk mendapat perhatian kita semua.
Dua pekan lalu, saya merinding melihat 2nd Chance menyanyikan lagu It’s Hard to Say I’m Sorry” dari grup band Chicago. Saya pun menonton penampilan mereka di minggu-minggu sebelumnya.
Saya tertarik untuk bikin video reaksi. Siapa tahu video reaksi saya menyebar hingga ke mana-mana. Siapa tahu bisa dapat cuan.
Tapi saya urungkan.
Malu ah.
0 komentar:
Posting Komentar