Tamparan Keras dari AUSTRALIA


Schapelle Leigh Corby

DI Australia, semua orang sibuk menunggu-nunggu pembebasan Corby, perempuan muda yang ditangkap di Bali karena membawa narkotika. Perempuan yang divonis 20 tahun itu akan segera dibebaskan. Semua media Australia heboh. Banyak warga menatap televisi tanpa berkedip. Mereka masih terharu ketika televisi menayangkan suasana sidang beberapa tahun silam, ketika Corby sempat berteriak, “Help me Australia..”

Tanpa sadar, pemerintah dan warga Australia telah menampar kita semua. Mereka menunjukkan pembelaan dan simpati besar atas nasib warganya di negara lain. Ada banyak warga kita yang serupa Corby sedang menunggu eksekusi di negara lain. Ada banyak perempuan kita yang diperbudak di negeri-negeri timur tengah. Mereka menjadi korban dari kebiadaban warga lain, namun negara tak pernah hadir untuk melindungi mereka. Negara tak menunjukkan simpati.

Pemerintah Australia hendak menunjukkan bahwa sesalah apapun warganya, maka negara berkewajiban untuk melindungi dan memastikan hak-haknya. Pemerintah negara itu mengajarkan itu bahwa negara harus hadir pada saat-saat yang paling genting bagi warganya. Inilah makna sebuah negara. Inlah makna pemerintahan. Yakni senantiasa memberikan rasa aman serta perlindungan kepada warganya, apapun kesalahan yang dilakukannya.

Tak hanya pemerintah. Simpati warga Australia yang bertubi-tubi atas nasib Corby menunjukkan bagaimana solidaritas serta sikap sebagai sesama warga yang begitu kuat. Mereka punya ikatan kebangsaan yang sama kuatnya, sebuah ikatan yang membuat mereka saling melindungi dan menjagai. Malah, mereka membuat film berjudul Schapelle yang menunjukkan penghormatan dan simpati mereka atas nasib Corby.

Terus terang, saya memendam rasa iri kepada warga dan pemerintah negara itu. Saya membayangkan, ada salah satu warga kita yang hendak diekseskusi tiba-tiba berteriak, “Wahai Indonesia. Selamatkan saya!”, apakah kita akan tergerak dan tiba-tiba terketuk nurani kita untuk membantunya? Ataukah presiden kita akan tetap sibuk untuk menciptakan lagu-lagu baru dan buku curhat demi untuk ditampilkan saat kampanye pemilihan umum?



0 komentar:

Posting Komentar