BANGUN pagi, saya langsung melihat wajahmu. Ibumu telah mengirimkan video saat dirimu berumur tiga bulan. Hati ini bahagia campur sedih. Dirimu dan ibumu adalah harta paling berharga dan tak ternilai yang kumiliki hari ini. Semoga Yang Maha Pengasih tak pernah lelah untuk menjaga dan melindungi kalian. Semoga!
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2012
(262)
-
▼
Februari
(26)
- Orang Hitam Dilarang Hidup!
- Apakah Indonesia Pusaka adalah Plagiat?
- Saat Menari Minang dengan Baju Aceh di Amerika
- Kupinang Kau dengan Karya Pramoedya Ananta Toer
- Aroma Sejarah dalam Secangkir Kopi
- Desa, Ketenangan, dan Keledai Pemalu
- Kereta Kuda Boleh Lewat
- Ara 3 Bulan
- Cinta yang Menaklukan Kata
- Menyambung Blog dengan Facebook
- Buku, Kafe, dan Sepotong Brownies Cinta
- Syair Sedih Para Prajurit Beku
- 30 Hari Mencari Masjid di Amerika Serikat
- Obelisk Mesir, Obelisk Amerika
- Ke Washington, Aku Kan Kembali
- Di Buton Gratis, Di Athens Sangat Mahal
- Jurnalis, Penyaksi, dan Sejarah Keabadian
- Sejarah Kecil Tribun Timur
- Saat Keluarga Masuk Kampus
- Kehebatan Itu Laksana Embun yang Menetes di Dedaunan
- Media Amerika Nyaris Sekarat!
- Siaran Pertama di Athens
- Ara, Aku Tak Minta Lebih!
- Benih Sosialisme di Athens
- Sensasi Jadi Headline (10)
- Saat Produk Indonesia Berjaya di Amerika
-
▼
Februari
(26)