Selalu Saja Ada Matahari Harapan

SESEKALI kita harus merasakan sebuah masalah berat. Sesekali kita harus merasakan bagaimana dicekam kengerian serta bahaya yang mengintai. Sesekali kita harus tahu bagaimana perasaan ketika membayangkan bagaimana remuknya masa depan yang sudah lama dibangun dalam setiap lembar imajinasi.


Dahulu, saya tertimpa masalah berat. Langit tiba-tiba gelap. Saya merasa sedang menghitung hari. Saat itu saya akan segera tertimpa bencana. Semua mimpi saya tentang masa depan tiba-tiba sirna. Hari itu, air mata saya terus menggenang ketika mengingat mereka yang mengasihi. Saya mengingat perjuangan menggapai sesuatu. Tapi, akankah saya berakhir pada titik masalah itu?

Tuhan sedang berbicara dengan caranya sendiri. Tuhan ingin mengajarkan sesuatu, dengan cara lain. Dalam situasi itu, saya bisa merasakan energi kasih dari mereka yang mengasihi. Energi itulah yang menguatkan langkah, mengisi oksigen pada setiap tarikan napas, memberikan ruh dan nyawa ganda bagi saya untuk menghadapi masalah. Dalam keadaan penuh ketegangan itu, saya tiba-tiba melihat secercah harapan. Saya melihat bahwa ada jalan terang di ujung sana, yang mesti saya lalui dengan penuh kesabaran.

Kita memang butuh kesabaran dalam menghadapi apapun. Yup. Kita butuh kesabaran. Kata ini sedemikian sederhana. Tapi betapa tidak mudahnya memikul segala konsekuensi dari kata itu. Kesabaran membutuhkan keikhlasan untuk menerima segala apapun yang terjadi, sembari tetap melambungkan optimisme akan hari esok. Kesabaran serupa obor yang menuntun kita melewati lorong gelap masalah. Kita mesti berjalan perlahan agar obor itu tidak padam. Ketika tergesa-gesa, obor itu akan segera padam, dan bersiaplah menghadapi situasi yang gelap pekat.

Kita juga butuh semangat sebagai energi yang mempertahankan obor kesabaran. Tanpa semangat, obor kesabaran akan menyala redup hingga mati perlahan-lahan. Kita mesti menancapkan semangat kuat bahwa apapun yang terjadi, kita akan selalu dalam keadaan tegar menghadap apapun. Kita mesti tegar dan yakin bahwa di balik setiap awan gelap, akan selalu ada matahari terang. Kita hanya perlu membiasakan diri untu tenang serta yakin bahwa Tuhan selalu berbicara dengan cara dan bahasa yang seringkali tidak kita pahami.

Saya pernah menghadapi masalah. Saya sedemikian ketakutan. Tapi, di balik masalah itu, saya melihat ada secercah harapan. Ada tantangan yang mesti dipecahkan dengan kepala dingin. Ada keberanian yang harus diasah, tanpa harus mencucurkan air mata. Ada kebahagiaan yang sedang menanti dan siap-siap memeluk ketika masalah itu terselesaikan. Masalah adalah sahabat meeka yang berhati baja. Masalah adalah intisari kekuatan mereka yang perkasa. Mereka yang sanggup mengubah masalah laksana lempung yang mudah dibentuk apapun. Bukankah ketika petir dan hujan usai maka alam semesta nampak begitu indah?



(Buat saudari yang butuh dikuatkan hatinya)


Athens, OHIO, 21 September 2011

3 komentar:

satu nama mengatakan...

Thanks a million, it really means a lot. Jadi penasaran bagaimana obor kesabaran yang penulis miliki seolah tak pernah padam..

Ratih Puspa mengatakan...

sabar adalah usaha aktif untuk menyelesaikan masalah atau meraih sebuah cita-cita dan tujuan, dalam rentang waktu berusaha secara aktif dan maksimal itulah yang disebut sabar, mungkin kita juga harus melepaskan kemelekatan kita terhadap materi atau rasa memiliki yang berlebihan terhadap sesuatu, sehingga tidak terlalu sakit ketika melepasnya, thanks for share dan inspirasinya

Yusran Darmawan mengatakan...

makasih atas komentar mbak mila dan mbak ratih puspa

Posting Komentar