HARI ini badan saya masih amat lelah gara-gara kemarin seharian mengikuti outbond di Lembur Pancawati, Bogor. Konsep outbond ini adalah untuk mengasah kepemimpinan (leadership), mufakat (commitment), serta belajar (learning). Namun, materi tidak diajarkan dalam kelas, dalam suasana yang kaku. Materi tersebut diperkenalkan melalui outbond serta aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama. Saya mengikuti outbond ini bersama teman-teman dari The Indonesian International Education Foundation (IIEF). Selama outbond, kami diberikan tantangan, kemudian menjawab tantangan tersebut lewat kerjasama tim serta upaya untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
ilustrasi |
Outbond ini diadakan di Lembur Pancawati, Bogor. Tempatnya sangat indah sebab terletak di kaki Gunung Bungalow. Posisinya tepat di bibir sebuah tebing, dan untuk menuju ke bawah, kita mesti melewati sebuah tangga yang sangat tinggi. Namun keindahan dari tebing dan dari lembah sama-sama memukau. Konsep Lembur Pancawati ini adalah konsep tradisional namun telah mengalami sentuhan modern. Semua bangunan terbuat dari bambu. Kemudian banyak tempat bersantai. Pengelolanya nampak serius menyiapkan tempat ini dengan keindahan artistik yang terjaga.
Pihak pengelola Pancawati menyiapkan tempat itu dengan fasilitas yang sangat lengkap. Selain banyak bangunan pertemuan serta penginapan serta villa, ada juga kolam renang, track sepeda, track permainan mencari harta karun, wisata desa, arung jeram, ronda kampung, flying fox, serta outbond. Fasilitasnya lengkap, tempatnya juga eksotis, khususnya buat mereka yang terbiasa diterjang polusi dan hawa panas Jakarta. Tempat ini serupa oase yang menawarkan kesejukan dan oksigen yang bersih. Saya merekomendasikan tempat ini buat mereka yang hendak menikmati alam, sekaligus belajar mencintai alam semesta. Pancawati juga memiliki banyak instruktur yang dilatih khusus untuk itu. Kemarin saya banyak berbincang dnegan seorang instruktur bernama Ais (sstttt..... anaknya manis lho...)
Kemarin, saya mengitari semua tempat-tempat eksotis ini. Lewat permainan semacam mencari jejak, bersama teman-teman, kami dibekali peta dan mesti mengumpulkan point yang disebar di pegunungan dan lembah-lembah. Ini semacam pencarian harta karun. Makanya, saya sangat antusisas mengikutinya. Walaupun sempat tersesat beberapa kali, akhirnya kami sukses juga mencapai titik akhir. Memang melelahkan. Tapi sangat menyenangkan.
ilustrasi |
Hari ini, tubuh saya masih lelah setelah seharian mengitari gunung dan lembah. Sayang sekali karena cuma sehari. Saya masih ingin berlama-lama dan menikmati fasilitas yang ditawarkan Pancawati. Saya masih ingin mencoba bersepeda di pedesaan, mengikuti wisata desa, serta melihat interaksi antara wisatawan dan warga desa.
Saya membayangkan itu akan jadi liputan yang sangat menarik tentang perjumpaan dua kebudayaan. Saya ingin sekali melihat aktivitas bersama warga desa, ketimbang sekadar mengagumi keindahan alam. Apa boleh buat sebab di outbond ini posisi saya sebagai orang kota yang seolah tak pernah melihat eksotisme alam. Padahal, keindahan alam di pulau tempat saya besar tak kalah eksotik. Tapi okelah sekadar buat melepas kepenatan akibat tugas-tugas dan aktivitas perkuliahan.
Sayang sekali karena waktu yang membatasi. Mudah-mudahan, kelak saya bisa berkesempatan untuk kembali mengunjungi tempat ini. Kemarin saya belajar bahwa Pancawati di Bogor bukan sekadar tempat outbond yang indah. Namun sebuah harta karun yang dijaga untuk dilestarikan. Bukan villanya. Melainkan alam semesta yang eksotik, menawan, dan tetap memberi kesejukan bagi siapapun yang singgah ke tempat itu, meskipun untuk sejenak.(*)
NB
Foto-foto kegiatan ini akan segera menyusul...
1 komentar:
":thumbsup:"
Posting Komentar