Nyepi dan Penyucian


UMAT Hindu tengah merayakan Nyepi. Ini momen yang magis. Mereka berkarib dengan sunyi demi merenungi segenap tindakan. Mereka sedang berefleksi kalau-kalau ada tindakan yang tidak berkenaan kepada orang lain, dan di ujung nyepi itu, mereka seakan terlahir kembali menjadi sosok manusia baru.

Mungkin saya agak serampangan dalam menginterpretasi ritual Nyepi. Saya hanya seseorang yang menyaksikan dari pinggiran. Bahwa dalam nyepi itu, ada prosesi melabuhkan semua kotoran di jiwa. Bahwa dalam nyepi, ada upacara melasti, ritual untuk menghanyutkan segala kotoran ke laut. Bahwa di situ ada refleksi sekaligus tekad yang kukuh agar di masa mendatang, semua prilaku yang ternoda akan lenyap ditelan smaudera dan manusia kembali menjadi sosok yang baru, yang bersih dari dosa.

Hampir semua agama punya refleksi dalam memaknai hidup. Hampir semua keyakinan memiliki ajaran untuk mengecek kalau-kalau kereta kehidupan kita berjalan liar dan menyeruduk sana-sini. Tatkala momentum itu hadir, sebuah harapan kemudian merekah dalam diri, dan sebuah tekad terpancang kuat: untuk menjadi individu yang lebih baik. Dan Nyepi adalah sebuah proses refleksi sekaligus pengharapan tentang masa depan. Maknanya bersifat universal dan bisa menyentuh hati siapa saja. Nyepi menyentuh semua orang dan mengajarkan refleksi pada siapa saja, apapun agama dan keyakinannya.

Semoga Nyepi bisa bisa menjadi momen penyucian. Tidak hanya buat umat Hindu. Tapi seluruh umat di Indonesia. Semoga..


Selamat Hari Nyepi
Semoga semua dosa melabuh ke laut..

0 komentar:

Posting Komentar