Revolusi yang Bermula dari Bangun Pagi


Pria itu direkrut untuk membantu tim balap sepeda. Di tahun 2003, British Cycling tak punya nama. Tak ada brand. Namun, Dave Brailsford menerima tantangan untuk membenahi tim itu. Selama lebih 100 tahun, tim-tim Inggris tak mengukir prestasi besar di level dunia. Tak pernah menang Olimpiade.

Brailsford punya komitmen kuat untuk terus berbenah. Dia percaya, jika setiap orang melakukan perubahan besar hanya 1 persen dalam sehari serta dilakukan secara konsisten, maka hasilnya akan dipanen dalam waktu yang tidak lama.

Brailsford dan timnya terus melakukan perbaikan. Mereka merancang jok sepeda agar lebih nyaman. Mereka mencoba berbagai kostum pembalap, termasuk menganjurkan untuk memakai celana pendek dengan pemanas listrik guna menjaga suhu otot kaki serta memakai sensor biofeedback untuk memonitor reaksi atlet saat latihan.

Mereka menguji beragam gel pijat untuk pemulihan otot paling cepat. Mereka membayar dokter untuk mengajari pembalap cara mencuci tangan yang benar agar tidak terkena virus influenza. 

Bahkan mereka menentukan jenis bantal yang dipakai pembalap agar tidur nyenyak. Mereka terus mengevaluasi setiap gerakan, jenis sepeda, bantalan duduk pesepeda, hingga mengamati setiap pertandingan.

Hanya dalam waktu lima tahun, semuanya berubah. Tim itu memenangkan 60 persen medali emas yang dipertandingkan di Olimpiade Beijing. Empat tahun berikutnya, saat Olimpiade London, tim itu memecahkan sembilan rekor Olimpiade dan tujuh rekor dunia.

Sejak tahun 2015, tim Inggris itu berhasil menang lima Tour de France dalam enam tahun. Selama 10 tahun, tim Inggris itu memenangkan 178 kejuaraan dunia dan 66 medali emas Olimpiade yang dianggap bayak kalangan sebagai prestasi paling sukses dalam sejarah balap sepeda.

BACA: Siasat Perlawanan, Dari Seks Hingga Lipstick


Bagaimana menjelaskan satu tim yang biasa-biasa saja menjadi sekumpulan pemain yang mengubah sejarah permainan? 

James Clear dalam buku Atomic Habits menjelaskan perubahan itu bukan sebagai sesuatu yang ajaib. Bukan sesuatu yang ujuk-ujuk atau tiba-tiba saja hebat. Semuanya dimulai dari hal yang biasa-biasa. Semuanya bermula dari mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil.

Kata James Clear, prinsip yang dianut Brailsford yakni cukup melakukan perubahan kecil sebesar 1 persen dalam sehari adalah kuncinya. Jika dilakukan secara konsisten, maka hasilnya dahsyat. Melakukan perbaikan 1 % memang tidak kelihatan hasilnya. Namun jika dilakukan secara konsisten, dalam setahun, Anda akan 37 kali lebih baik dari setahun sebelumnya.

Mulanya adalah kemenangan kecil, kelak setelah terakumulasi akan jadi kemenangan besar. Mulanya adalah mengubah kebiasaan menjadi lebih positif, yang terjadi kemudian adalah hasil yang menakjubkan.

Prinsip ini memang sederhana, namun begitu sulitnya menerapkannya. Hari ini kita menyimpan sedikit uang di tabungan. Namun beberapa hari kemudian, kita tiba-tiba saja merasa tidak akan kaya gara-gara uang sedikit itu. Kita lalu mengambilnya kembali. Padahal jika kita sedikit bersabar, serta konsisten terus menyimpan uang sedikit, maka kelak akan tiba saat panen.

Kata para psikolog, diri kita hari ini adalah hasil dari kebiasaan-kebiasaan kita yang dilakukan dalam waktu panjang. Kecerdasan kita hari ini adalah hasil dari proses belajar sedikit demi sedikit. Demikian pula kekayaan. Kita hari ini adalah hasil dari kebiasaan yang terus terjadi sehingga memberi dampak pada diri kita hari ini.

James Clear bercerita tentang dirinya. Semasa remaja, dirinya bermimpi menjadi pemain bisnol. Dalam satu latihan, dia mengalami kecelakaan lalu cedera parah. Dia tak mau kalah dengan keadaannya. Ia perlahan bangkit, melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil untuk melatih diri, hingga akhirnya dia berhasil bangkut dan menjadi pemain bisbol.

Berkat kebiasaan yang lebih baik dan tak kenal putus asa, apa pun bisa menjadi mungkin.  Dia menganjurkan empat langkah sederhana yang menghasilkan kebiasaan yang lebih baik dan mengantarkan kepada perubahan yang besar. Empat langkah itu adalah menjadikannya terlihat, menjadikannya menarik, menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan. 

Saya merenungi butir pemikiran dalam Atomic Habits ini. Yang perlu kita lakukan adalah melakukan pembiasaan pada hal-hal baik, meskipun itu kecil dan sederhana. Justru pada hal sederhana dan konsisten itu, kita bisa melihat seperti apa seseorang di masa depan.

Dalam dunia menulis, sekadar menulis bagus tidak akan membuat Anda jadi penulis hebat. Namun konsistensi serta niat belajar akan menjadi pembeda yang akan melejitkan Anda menjadi sosok hebat.

Demikian pula dalam dunia bisnis. Mustahil seseorang menjadi miliader jika tidak bisa mengelola uang senilai sejuta. Mustahil jadi jutawan jika tidak bisa mengelola uang seratus ribu. Sama dengan prinsip di perbankan. Seseorang tidak akan dipinjami miliaran, jika dia tidak punya reputasi atau track-record mengembalikan pinjaman jutaan.

Semuanya melalui proses. Selain mengelola uang, Anda butuh kemampuan menjaga jaringan, memelihara silaturahmi, melihat orang lain sebagai mitra yang akan melejitkan diri Anda.

Makanya, saya sering melihat kesungguhan seseorang dari konsistensi waktu. Bagi saya, seseorang bisa dipercaya jika konsisten dan tepat waktu saat hendak janjian. Ini hal sepele. Namun betapa pentingnya jadi orang tepat waktu dalam kehidupan. Jika janjian saja tidak ditepati, bagaimana seseorang itu bisa dipercaya jika mengelola pekerjaan?

Kata seorang kawan, mustahil seseorang jadi orang hebat jika tidak bisa bangun pagi. Sebab bangun pagi adalah awal dari memulai hari, awal merencanakan banyak hal positif di hari itu, awal dari membiasakan hal baik untuk diteruskan keesokan harinya. Revolusi atau perubahan besar akan dimulai dari hal-hal kecil yakni bangun pagi.

Saya menangkap poin yang dia sampaikan. Seseorang hanya bisa besar jika dia terbiasa merencanakan sesuatu, membangun langkah-langkah kecil menuju ke arah itu, lalu konsisten menerapkan itu dalam dirinya.

Kata James Clear, jika ingin kebiasaan positif itu tetap terbangun, maka kita mesti mengelolanya dalam sistem. Dia menawarkan banyak cara agar seseorang tetap mempertahankan kebiasaan baik sehingga kelak akan jadi kemenangan besar. Buku Atomis Habits menawarkan banyak solusi praktis bagi kita semua.

Namun, saya tertarik saat dia membahas perlunya membangun kultur agar kebiasaan baik menjadi sesuatu yang organik. Saya teringat bacaan tentang perlunya membangun sistem sosial agar nilai-nilai baik menjadi tunas yang tumbuh lalu menjadi budaya. Pantas saja bangsa-bangsa unggul adalah mereka yang bisa menyuburkan kultur positif dalam kehidupannya.

Bill Gates, Zuckerberg, dan Steve Jobs

Kisah dari James Clear akan menjadi relevan jika kita mengamati bagaimana orang-orang hebat dalam sejarah mengisi hari-harinya. Bill Gates selalu membaca buku bagus setiap tahun dan merekomendasikannya kepada banyak orang. Rekomendasinya selalu ditunggu-tunggu.

Mark Zuckerberg selalu membaca buku tiap dua minggu dan bertemu orang baru setiap hari. Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa membantunya mengembangkan diri sendiri di samping mengembangkan Facebook.

Menarik pula melihat bagaimana kiat Steve Jobs bisa menjadi sosok hebat. Dia berusaha untuk mencintai apapun yang dia lakukan. Baginya, semakin bahagia seseorang dengan pekerjaan yang dia lakukan, semakin banyak upaya yang dilakukan untuk pekerjaan itu. Semakin baik hasilnya. Dan, semakin bahagia hidup.

“Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan puas. Terkait dengan semua masalah hati, kamu akan tahu saat menemukannya.

Semuanya menjadi keping inspirasi yang berharga. Saya belajar hal baru. Bahwa mimpi setinggi apa pun, bisa digapai dengan melakukan hal-hal sederhana, hal-hal kecil yang konsisten dan terus berdampak. 

Buku ini membuat kita melihat seseuatu dengan cara baru. Bahwa tak ada sesuatu yang instan. Tak ada sesuatu yang langsung hebat. Tak ada mantra untuk menjatuhkan sekarung berlian. Raihlah kemenangan besar dengan cara memperbanyak kemenangan kecil berupa kebiasaan positif. 



4 komentar:

Bung Baladil mengatakan...

Mantap2 👏👏👏

BARAKATI mengatakan...

Keren Om

Rakamochy mengatakan...

luar biasa, dan sangat mengispirasi

Adjat R. Sudradjat mengatakan...

Mencerahkan

Posting Komentar