ilustrasi |
Dia masih menjadi mahasiswa IPB saat menghilang lima belas tahun silam di Pulau Seram, Maluku. Dia kembali ke kota hanya dengan sandal jepit dan baju lusuh. Tapi, dia disambut bak seorang pahlawan yang baru saja kembali dari medan laga. Dia dielu-elukan segenap penjuru.
Kisahnya menitikkan haru. Dia diabadikan dalam puisi. Dia seperti sungai yang tak henti mengalirkan inspirasi.
***
Hari itu, 22 September 1979 di Hotel Salak, Bogor. Lelaki berkulit legam itu dikelilingi teman-temannya. Dia hanya mengenakan sandal jepit. Temannya membawakan sepatu dan jas untuknya. Dia menolak memakainya. Namun, temannya bersikeras.
Lelaki itu, Muhammad Kasim Arifin, serupa anak yang hilang. Dia yang lahir di Langsa, Aceh, 18 April 1938 itu adalah mahasiswa yang kembali setelah 15 tahun. Teman-temannya sudah lama sarjana dan banyak yang sudah menjadi pejabat. Kasim hanya seorang petani yang bersahaja. Tapi dia justru jauh menjulang dibandingkan semua orang.
Tahun 1964, dia hanya seorang mahasiswa biasa yang mengikuti Program Pengerahan Mahasiswa, yang sekarang bernama Kuliah Kerja Nyata. Di masa itu, mahasiswa harus siap ditempatkan di pelosok negeri. Kasim mendapat lokasi di Waimital, Pulau Seram, Maluku. Dia pun mendatangi daerah terpencil itu sebab didorong hasrat untuk membumikan semua pengetahuannya.
Di Waimital, dia bertemu keluarga petani miskin yang datang melalui program transmigrasi. Nuraninya terketuk. Dia ingin berbuat sesuatu. Dia menanggalkan semua identitas kota pada dirinya. Dia memakai sandal jepit dan baju lusuh. Dia ikut menemani petani yang berjalan kaki 20 kilometer menuju sawah. Dia melakukannya setiap hari dan bolak-balik.
BACA: Menenun Damai di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Dia membantu petani untuk mengolah tanah. Diajarkannya pengetahuan yang didapatnya di kampus IPB. Dia membantu masyarakat untuk membuka jalan desa, membangun sawah baru, membuat irigasi. Dia tidak menunggu bantuan dari pemerintah. Dia membangkitkan semangat masyarakat untuk bergotong-royong.
Kasim peduli pada petani lebih dari dirinya sendiri. Dia pun mendapat kasih sayang dari semua orang. Dia disapa Antua, sebutan bagi orang yang dihormati di Waimital. Kasim begitu larut untuk membantu masyarakat, sampai-sampai dia lupa pulang.
Seharusnya dia di Waimital hanya tiga bulan. Tapi dia merasa tugasnya belum selesai. Bahkan saat semua teman-temannya pulang, dia tetap menjadi petani. Bahkan semua temannya telah diwisuda, dia masih setia di kampung itu. Hingga semua temannya lulus dan menjadi pejabat, dia tetap memilih di kampung itu hingga 15 tahun.
Di Aceh, orang tuanya memanggil. Dia bergeming. Bahkan Rektor IPB, Profesor Andi Hakim Nasution, memanggilnya kembali, dia masih juga bergeming. Tak kurang akal, Rektor IPB lalu mengutus Saleh Widodo, seorang teman kuliah Kasim, untuk menjemputnya di sana. Dengan berat hati, Kasim bersedia ke Jakarta, lalu Bogor, hanya dengan sandal jepit dan baju lusuh.
BACA: Jejak Jepang di Sawah Kita
Kampus memanggilnya untuk menyelesaikan studi. Kasim sejatinya tak butuh gelar akademik, tapi dia tak kuasa menolak permintaan teman-temannya. Dia mengaku tidak sanggup membuat skripsi. Teman-temannya berinisiatif untuk merekam kisahnya di Waimital untuk diajukan sebagai skripsi. Dia bercerita selama 28 jam. Temannya mencatat cerita itu dengan mata basah. Semua terharu.
Kasim adalah potret manusia yang melampaui dirinya. Dia bukan seperti kebanyakan orang yang hanya berpikir untuk kuliah lalu bekerja, mengumpul harta, kemudian hidup bahagia. Dia menemukan bahagianya dengan cara lain. Saat dia melihat petani tersenyum, hatinya mekar. Selagi senyum itu belum hadir, dia akan menganggap tugasnya jauh dari kata selesai.
Dia lebur bersama masyarakat. Mulanya dia datang sebagai Kasim, mahasiswa IPB yang penuh pengetahuan. Setelah 15 tahun, dia menjadi bagian dari masyarakat. Dia tak lagi ingin sesegera mungkin lulus, kemudian menyandang toga dan bekerja di instansi pemerintahan. Dia ingin membantu semua petani untuk sejahtera melalui tindakan memuliakan bumi, menghargai lumpur, lalu mengolah tanah-tanah pertanian. Dia mencintai tunas yang tumbuh lalu mekar jadi tanaman.
Hari itu, Kasim memasuki gedung IPB untuk wisuda. Mulanya dia ragu-ragu dan takut melihat banyak orang berdatangan. Semalaman dia tak bisa tidur di Hotel Salak karena pendingin udara dan suara bising di jalanan.
Di acara wisuda, dia ingin duduk di kursi belakang. Namun begitu dia datang, semua orang berdiri dan bertepuk tangan. Dedikasinya membuat banyak orang merinding. Dia adalah insinyur pertanian paling istimewa, paling menyentuh hati, dan paling menjulang dibandingkan yang lain.
Lelaki muda itu tetap Kasim yang bersahaja. Bahkan setelah wisuda pun, dia kembali ke Waimital demi meneruskan kerja-kerjanya. Setelah beberapa waktu, barulah dia menerima pinangan Universitas Syiah Kuala, Aceh, untuk menjadi dosen di sana hingga pensiun pada tahun 1994. Di Waimital, namanya selalu harum, bahkan diabadikan menjadi nama jalan.
Pemerintah pernah memberinya Kalpataru di tahun 1982. Dedikasinya pada pembangunan masyarakat desa dan lingkungan mendapatkan penghargaan. Namun Kasim menolak penghargaan itu. Konon, dia meninggalkan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan itu di bawah kursi. Dia langsung pulang. Hingga, seseorang datang mengantarkan penghargaaan itu ke rumahnya. Dia tidak silau dengan penghargaan apa pun.
Ketika mendapat tawaran untuk studi banding ke Amerika Serikat, dia menolak. “Untuk apa saya harus ke Amerika yang punya tradisi pertanian berbeda dengan di sini?” katanya.
sampul buku "Seorang Lelaki di Waimital" |
Dia selalu menjadi Kasim yang menginspirasi. Kisah hidupnya ditulis ke dalam buku berjudul Seorang lelaki dari Waimital yang ditulis Hanna Rambe di tahun 1983, dan diterbitkan Sinar Harapan. Seusai pensiun, dia tetap di Aceh dan menjadi aktivis lingkungan.
Di masa kini, betapa sulitnya menemukan anak muda yang masih idealis seperti dirinya. Anak muda hari ini berlomba-lomba untuk masuk dunia bisnis, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, lalu masuk ke lingkaran istana, entah sebagai staf milenial atau sebagai staf menteri. Bahkan para akademisi muda bermimpi jadi dirjen, staf khusus menteri, atau jadi pejabat di BUMN.
Kasim adalah oase yang serupa mata air selalu menjadi telaga inspirasi yang tak mengering. Saat dia diwisuda di tahun 1979, salah seorang rekannya penyair Taufiq Ismail, menulis puisi yang mengharukan tentang Kasim. Salah satu baitnya berbunyi:
...
Dari pulau itu, dia telah pulang
Dia yang dikabarkan hilang
Lima belas tahun lamanya
Di Waimital, Kasim mencetak harapan
Di kota kita mencetak keluhan
(Aku jadi ingat masa kita diplonco
Dua puluh dua tahun yang lalu)
Dan kemarin, di tepi kali Ciliwung aku berkaca
Kulihat mukaku yang keruh dan leherku yang berdasi
Kuludahi bayanganku di air itu karena rasa maluku
Ketika aku mengingatmu, Sim
Di Waimital engkau mencetak harapan
Di kota, kami …
Padahal awan yang tergantung di atas Waimital, adalah
Awan yang tergantung di atas kota juga
Kau kini telah pulang
Kami memelukmu.
170 komentar:
Menginspirasi sekali tulisannya Pak, membacanya dari awal hingga akhir gak kerasa mata malah jadi basah. Kasim sosok yg luar biasa
Luar biasa bang..oase ditengah banyaknya kepura puraan saat ini
Bacaan pagi yang indah. Terimakasih pencerahannya.
Dimana bisa dapat bukunya Bro?
Sungguh terharu dan bangga memiliki seorang seperti pak Kasim, semoga menjadi inspirasi bagi anak2 muda dizaman sekarang...😭😭😭🙏
Yaaa yaaa 😢
Sangat mengispirasi smg di masa milenium skrg muncul sosok Kasim2 yg lain tuk terjun membantu petani di pedesaan.
Kisah memaksa pembacanya mengerutkan kening dan ubun. Dewasa ini, tak pernah lagi kita jumapai lelaki setulus Kasim.
Sungguh cerita ini sangat inspiratif, sdh sgt sulit hari ini mendapatkan tokoh spt pak Kasim, tp semangatnya mgkin bisa jumpai ditengah hiruk pikuknya pertarungan pemikiran manusia
Inspiratit sekali pak Yusran, tulisannya,membacanya mengenyangkan ruh jiwa ini yang haus akan teladan sebuah perjuangan,salam kenal pak, dari Andi di Surabaya👍👏🙏❤️
Kisahnya terlalu mudah untuk membuat mataku berkaca2. Andai bisa menjadi sosok bermanfaat sepertinya, tapi kemampuan dan pengetahuanku memang jauh tak sehebat beliau.
Luar biasa !!!
Luar Biasa !!!
Sangat menyentuh.. smg muncul Kasim-Kasim muda pasca pandemi covid ini di pedesaan2 di seluruh wilayah Nusantara ini.. Amiinn yra
Idealisme yang mulai memudar saat ini
Masyaallah. Sosoa seperti inilah yang dicari-cari di masa kini; sosok yang siap berdedikasi di tengah masyarakat luas tanpa keglamoran hidup.
Benar-benar kisah yang sangat menginspirasi.
Keren Bang
Extraordinaryman
Ya...
Kasim..
Engkau adalah miniatur kemuliaan.berpuluh tahun jadi kakak kelasku..
Namun aku gagal untuk gapai kehormatan sepertimu...
Dan terus berjuang dari sisi lain..
Tks atas pesan rekam jejakmu ..
Bang Kasim..
Engkau begitu mulia...
Tak terasa hanyut dan haru.. Sangat menginspirasi.
Pak Kasim .... semangat pengabdian Bpk sangat luar biasa.
Masya Allah Tabarakallah, sgt menginspirasi, trm ksh atas kisahnya Pak Kasim dan penulis
Saya bangga dan mengingatkan saya tidak ada yang selalu kaya dgn harta ataupun jasa, melaikan yg kaya adalah org" yg selalu bersyukur.. 👏👏
Sangat terharu baca kisah mahasiswa Kasim, juga tak kalah inspiratif adalah acknowledgment akademis dari IPB dan rektor Andi Hakim Nasution....semangat merdeka kampus sudah tumbuh lama di Indonesia
Luar biasa bang
Sangat inspiratif dan menampar ku...tq bro sdh share
Kisah yg sangat menyentuh....smga menjadi inspirasi bagi semua orang,,
Sangat menginspirasi, akan tetapi di jaman now seperti cerita dongeng.
Salut dan bangga,apakah tokoh ini masih hidup?
Kami sempat bersama2 di ICMI Aceh mendukung gerakan baitul qiradh
Kalo mau maju, sosok spt Kasim ini, harus lebih sering dimunculkan di media sbg teladan generasi muda serta cermin generasi tua. Dan jangan tokoh politik terus yg ditonjolkan.
Inspiratif
Inspiratif
Tulisan yang menghangatkan hati ✨
Manusia langka pilihan Tuhan
Bacaan yg luar biasa.. terimakasih..
Bacaan yg luar biasa.. terimakasih..
Masyarakat diingatkan oleh pengabdian IPB ditengah2 image institut paling borjuis
Sosok kasim adalah sosok langkah,saat ini dibutuhkan kasim kasim muda untuk kemajuan rakyat kecil. Beliau masih menyisahkan 1 varietas padi yang diberi nama JAMAL = varietas Jawa Maluku. Apakah hasil varietas ini masih ada? Ini yg dipakai oleh petani di waemital gemba saat beliau masih disana. Klau ada yg bs memberikan almt penerbit untuk memiliki buku tentang kasim.
Berarti pak Kasim sdh berusia 82 thn... semoga Allah menjaganya. Dengan keimanan dan kesehatan. Aamiin...
Konon Negeri Ini Sedang Menapaki Era Bonus Demografi,Butuh Generasi Seperti P Kasim, Belajar Tinggi, Bahkan Hingga K Luar Negeri, Lalu Kembali K Kampung Halaman atau Pulau2 dan Berbakti Pada Negeri. Itulah Brain Gain
Luar biasa, sangat menginspirasi, akankah ada anak muda seperti Kasim di era 4.0 ini...?
Kisah yang sangat luar biasa...
Semoga banyak kasim kasim baru di negeri ini, agar bangsa kita dapat menjadi tuan dinegeri sendiri.
Kisah haru yg dikemas manis.. Semoga menginspirasi banyak orang untuk terus menebar manfaat 💜
Sy sll menginginkan hal yg demikian...wahai pemuda dan pemudi Indonesia...aplikasikan hidupmu dlm dunia nyata...bukan dlm dunia mimpi..bravo om Kasim.
MasyaAllah.....
Kisah yg rruuuaarr biasah...
Barakallahu fiikum buat pak Kasim...
Bacaan pagi yg sangat menyentuh hati. Semoga membangkitkan *Kasim2 muda* lainnya
Luar biasa sungguh menginspirasi semoga akan lahir generasi seperti pak kasim. Karena sekarang memang tak banyak ditemui sosok seperti beliau
Ya Allah...menitik airmata mebaca kisah Kasim...Tak gila hormat, tak gila pangkat...Bukan sosok yg menggebu nggebu mempertahankan pendapat demi sebuah tahta, namun ikhlas bekerja membangun bangsa tanpa retorika bahasa....Bukan pula sekedar pencitraan untuk mempertahnakan kuasa...Semoga masih banyak Kasim Kaim lain di negeri tercinta kita...Aamiin
Terima kasih pak Kasim atas teladanmu...doakan kami juniormu bisa melanjutkan cucuran keringatmu
Tidak ada rangkaian kata yang bisa mengungkapkannya
Inspiratif, mengetuk hati bahwa definisi bahagia itu tidak selalu berkorelasi dengan materi dan pangkat tapi lebih ke perasaan dan ketenangan
Inspiratif, mengetuk hati bahwa definisi bahagia itu tidak selalu berkorelasi dengan materi dan pangkat tapi lebih ke perasaan dan ketenangan
Masya allah mantep. Semoga kita sebagai pemuda bisa menjadi inspirasi. Bukan hanya sekedar penghargaan tapi keikhlasan dan tanggung jawab yg harus ditumbuhkan
sungguh menginspirasi
Ma Syaa Alloh..Barokalloh...sarjana yang sebenarnya. Semoga menjadi pencerahan utk para mahasiswa.
Sangat Menginspirasi
Sampe nangis bacanya, terima kasih pak telah menginspirasi
Masha Allah, sungguh menginspirasi. Semoga Pak Kasim selalu dalam limpahan Rahmat Allah di manapun, dan kapanpun 🙏
Haru dan bangga pernah jadi mahasiswanya. Hormat qu tuk Pak Kasim Arifin.
Tujuan yang sungguh mulia , tak butuh penghargaan maupun toga namun yang terpenting adalah ilmu yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan . Luar biasa
Ini cerita yang hampir saya sendiri ga pernah tahu dan tidak pernah kenal. Hal yang berat untuk dijalankan jika mau jujur, karena hidup di kota seperti berlarian menuju posisi tertinggi.
Semoga saya sendiri bisa mencoba hal ini. Terima kasih sudah berbagi.
Siapkah kita semua mahasiswa untuk menjadi kasim selanjutnya?
Cerita nyata yg sgt indah nanun ,banyak yg tdk tahu, sgt inspiratif....kenapa orang2 yg seperti ini tidak masuk dlm liputan TV?sebaiknya digagas program2 TV yg memuat orang2 seperti pak Kasim...bukan melulu siaran sinetron atau siaran2 yg saat ditonton,gak ada nilai moral yg dapat diperoleh....
Maa shaa Allah ✨
Ma sya Allah luar biasa..., sampai menangis..., perjuangan yang menginspirasi.....
Carita yang sangat menginspirasi, semoga saya dapat melihat banyak para remaja atau anak muda yang menjadi seperti Kasim👍
Semoga semangat insfiratif pa Kasim nyampai di Senayan gedungnya dan gudangnya harapan Rakyat dan bangsa Indonesia.Aamiin.
membuka mata hati, menginspirasi....
Rasanya tiada kata yang pantas di ucapkan selain...
Maasya Allaah wa tabaarakallaahu
Terima kasih. Seperti sebuah dongeng, padahal nyata.
Alfatihah buat pak kasim
Masya Allah...
Inspiratif... Tanpa terasa air mata menetes...semoga amalannya selalu mengalir..aaamiiin
Ma syaa Allah. Sangat menginspirasi pak. Sebagai generasi muda, kisah ini membuat kami malu dengan ilmu yang sudah kami dapat di bangku kuliah😥
Masya Allah... Semoga setiap tetesan keringat, menjadi amal ibadah pak Kasim...aamiiin ya rabbal aalamiiin.
Gimana caranya bisa mendapatkan buku ini, mhn infonya
Terimakasih tulisannya Pak, menyentuh hatiku sedalam-dalamnya. Semoga amal idadahnya diterima Allah, di Dunia dikenang terus. Mudah-mudahan muncul pemuda lain sebagai penerus. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
Luar biasa,...masih adakah kasim lainnya...? Salut & angkat topi bt anda...
Ijin Share Kk. Tabe
Inspiratif utk mereproduksi perg.tinggi bukan mercusuar tetapi ada di hati rakyat dlm sgl hal poleksobud...semoga
Sepenggal kisah mengharukan dan menginpirasi.
Beliau penutup kasim yang hilang, tidak akan kasim stetelahnya yang serupa kasim yang hilang di lumpur waimital hingga 15tahun, sehingga lupa dirinya adalah mahasiswa.
Amazing, inspiring, good idea
Begitu menginspirasi untuk menjadikannya teladan dalam mengarungi kehidupan ini. Izin share ya pak. Terima kasih
Masya Allah barakallahu fiikum.kisah yg sangat mengharukan dan inspiratif bangat.tak.terasa mata berkaca2 membacax. Semiga Allah sll.melimpahkan taufik dan hidayah pd Pak Kasim dan jg untuk penulis. Tks
idealis, penuh perjuangan, semoga masih ada kasim kasim lain di zaman sekarang ini. masih adakah?
Ada e-booknya
Sungguh... Membaca ini ada perasaan malu menyeruak dalam jiwa... Sudah melakukan apa aku untuk negeriku....
Sangat inspiratif ,semoga kita dan anak2 muda sekarang bisa mengikuti jejak beliau di bidang masing2...jadilah diri sendiri ..jadilah orang yg bermanfaat tuk orang banyak..dan buatlah semua karena mengharap ridhonya Allah...
Sangat menginspirasi, berbuat untuk sesama dengan ikhlas.
Jadi terharu...
saya sempat mau mendatangkan wartwan yg menulis buku tersebut bersama mata elang (panggilan facebooknya)
beliau oernah datang ke banda ke ambon, rencana mau kami arahkan ke waimital, to urusannya terlalu banyak, bahkan kami sdh siapkan buku copian yg mirip dg aslinya spy antua tand tangan akang, dan kita buatkan dana buat pulang perginya hana hana (sang penulis) tapi gagal, to masih ada ke8nginan kami mendatangkan wartawan tersebut utk menceritakan kisah2 beliau langsung, smoga ibu hana rambe selalu diberi kesehatan
saya juga pernah nenyadur kisah ini 2009 lalu, bahkan sempat dikomentari salah satu anak dari pak kasim arifin,l
Haru
Membiru..
Cerita pilu yang tak akan pernah beku.
Mohon kepada penulis untuk mengutip sumber tulisannya Krn tulisannya bersumber darihttp://www.hutan-tersisa.org/2010/01/mengenang-m-kasim-arifin-aktivis.html?m=0
Tiba-tiba saya merasa saya ini bukan siapa-siapa.
Terima kasih, Pak Kasim dan tulisan Anda sangat menginspirasi.
Bacanya bikin tertegun, sosok lelaki yang bernama Kasim, mengabdi untuk masyarakat petani. Semoga bisa ditiru pemuda saat ini
Mengharukan. Menginsipirasi. Anak milenial kapan menyusul? Walau bukan selevel pak Kasim Arifin, sudah kuberikan apa yg kupunya utk anak negeri, sebab dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
Sangat menginspirasi, Bismillah anak muda harus banyak belajar dari kisah beliau
Terimakasih banyak atas tulisan inspiratif ini yang membangkitkan jiwa muda yang terkadang lupa akan tujuan, terimakasih sudah mengenalkan pak kasim, sosok yang kemudian akan selalu ku ingat dalam melangkah kedepannya.
Terimakasih bg
Sangat menginspirasi
luar biasa .kisah yg memberi inspirasi tentang tujuan mencari ilmu dan tujuan hidup... smoga saja banyk kasim" yg lain tercipta dinegri ini... salut..
Inspiratif. Perjalanan Kasim sungguh mengharukan. Dan banyak pesan moral yang bisa dipetik.
Saya baper bacanya, airmata menetes nggak bisa ditahan. Menginspirasi sekali. Luarbiasa dan sangat sangat luarbiasa.
Jadi bertanya2 selama ini aku sudah berbuat apa pada negara
Inspiratif sekali...
sya ngefans sama pak kasim....alhamdulillah sya dapet bukunya dr lowakan...
Sangat menarik. Kisah yang mengharukan dan menginspirasi.
Dari sini kita belajar bahwa jabatan/gelar bukalah satu2nya tujuan untuk hidup bagi mahasiswa,,,tapi hidup solidaritas bersama masyarakat itu sangat lah penting,,,,sungg su terharum dan inspirasi sekali cerita nya🤧🤧 semoga kita semua bisa terinspirasi
Menetes air mata membaca kisahnya....
Semoga msh akan tumbuh generasi2 muda di masa milenial ini setulus Pak Kasim
Kepala pelaksana KKN...pribadi yg luar biasa. Beliau oernah memceritakan kisahnya ini saat kami oembekalan kkn 1997.
Maasya Allah, semoga akan lahir pak Kasim pak Kasim yang baru, yang terus menginspirasi negeri ini.
Semoga dimasa akan datang ada seperti kasim akan berkembang kasim kasim lainnya yang berbudi luhur cinta negeri dan mau membangun NKRI Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin
Semoga dimasa akan datang tumbuh dan berkembang kasim kasim lainnya yang mengispirasi membangun NKRI menuju masyarakat yang sejahtera Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin
Semoga dimasa akan datang ada seperti kasim akan berkembang kasim kasim lainnya yang berbudi luhur cinta negeri dan mau membangun NKRI Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin
Semoga dimasa akan datang ada seperti kasim akan berkembang kasim kasim lainnya yang berbudi luhur cinta negeri dan mau membangun NKRI Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin
Semoga dimasa akan datang ada seperti kasim akan berkembang kasim kasim lainnya yang berbudi luhur cinta negeri dan mau membangun NKRI Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin
MasyaAllah, luar biasa, ...semoga Allah memberkahi pak Kasim dunia akherat..aammin..Terima Kash tulisannya
Saya pernah mendengar kisah Beliau dari alumni IPB. Alhamdulillah ada yang menuliskannya sehingga lebih lengkap. Terima kasih Pak Kasim atas inspirasinya dan terima kasih Pak Yusran yang terus menghidupkan kisah inspiratif ini melalui tulisan Bapak.
Subhaanallah....kasim berjiwa malaikat
Menyentuh sekali dan sangat inspiratif bagi kaum muda TRIms pak Kasim
Keren
Luar biasa...
Sangat menginspirasi
Kapitalisme dunia telah membunuh nurani manusia, hidup kini hanyalah tentang materi. Mungkin sekarang hanya ada 1 dari semilyar orang yang diberi ketulusan hati seperti pak Kasim ini...menanggalkan semua kepentingan dirinya bagi orang lain. *salam sungkem dari juniormu yang sangat memalukan ini...
un believeable……….inspiring ….sulit di terjmahkan dalam kata.. menitik kan air mata...haru biru…
Rasa luar biasa, kagum sekali..
Rindu kasim,.
Semoga ada kasim-kasim lagi.
Era milenial yg bisa menginspari dg tulus tanpa embel-embel fulus.
Terima kasih telah menulis ini :)
Benar2 mahasiswa idealis, pejuang tangguh, sgt peduli lingkungan, bersahaja, bermasyarakat, suka menolong org miskin... Sosok yg sulit ditemukan pd masa kini...masa dimana manusia bnyk memakan dan menipu manusia lain, yg rakus dng merusak lingkungan hidup hny demi uang dan cinta dunia. Semoga muncul sosok2 Kasim lainnya....Aamiinnn ya rabbal 'alaamiin...
jaman dulu insinyur sangat2 jarang tetapi ada seorang yang lebih milih membumi dari pada menjulang. terima kasih.
Teladan luar biasa seorang yang memilih menjadi manusia bernilai daripada orang yang pada umumnya mengejar sukses.
Akan sangat bermanfaat analisis psikologinya, bagaimana karakter itu terbentuk, untuk pelajaran dalam mendidik anak.
Teladan luarbiasa seorang yang memilih menjadi manusia bernilai daripada mengejar sukses.
Akan sangat bermanfaat dibuat analisis psikologinya untuk pelajaran dalam mendidik anak.
Sungguh mnyentuh hati nurani
Masya Allah, pengen baca bukunya
Mantap bang, menginspirasi pemuda sekarang ��
Luarbiasa,,, 👍👍👍
Sungguh menginspirasi, gak ketebak isinya yang mengharukan, jika hanya dibaca dari judulnya 😞
Inspirator, akhirnya tahu jalan muhamad kasim di desa waimital
Mantap sekali sangat inspiratif, saya dari orang share di fb pergi kesini.
Salam catatanputhut.blogspot.com
izin bertanya, apakah Pak Kasim ini sekarang masih ada? tks
apakah beliau sekarang masih ada?
Pahlawan yg haqiqi
Waimital di pulau seram tempat saya tinggal,masih tetlihat hijau deng persawahan
Halo kak, terima kasih telah menginspirasi melalui cerita ini. Saya minta izin untuk re-share tulisan ini di OA Line Campuspedia untuk menginspirasi anak muda lainnya. Tentunya akan kami sertakan source. Terima kasih kak :)
Halo kak, terima kasih telah menginspirasi melalui cerita ini. Saya mau minta izin untuk re-share di OA Line Campuspedia untuk menginspirasi anak muda lainnya. Tentunya tidak lupa dengan mencantumkan source. Terima kasih Kak, sukses selalu :)
Gila! Terima kasih banyak sudah berbagi cerita Pahlawan Kasim, Pak!
Luar biasa inspiratif. Terima kasih pak Yusran, tulisannya sangat apik dan epik. Bisa kami dapatkan bukunya hehehe. Salam literasi dari Ende, Flores
Terima kasih telah berbagi kabar ttg Pak Kasim ini, Om. Luar biasa.
Terima kasih, Bang Yus.
Narasi elok ttg sosok pengabdi. Sungguh saya menikmati tiap baris jejaknya.
Luar biasa, sungguh menginspirasi.
Alhamdulillah semoga ada kasim2 berikutnya
Semoga masih ada kasim2 berikutnya
Membirukan langit Maluku...
Pak Kasim melukiskan nama di batu-batu yang tersembunyi
Memberikan inspirasi pada tiap goresnya...
Aku tidak melihat perjuanganmu...
Namun, aku tahu kau tak butuh itu, kau tak butuh semua tahu.
Yang kaubutuhkan adalah melihat perempuan dan anak-anak tersenyum karena perjuanganmu..
Senyum mereka sudah cukup bagimu, karena senyum adalah takaran bahagia bagi mereka...
Ya, kaulah Kasim Sang Pencetak Mimpi Rakyat Waimital
Kasim, semoga semakin banyak yang menjadi kasim
Yahhhhh.... memang sesosok ciptaan Allah yang paling Mulia.... tanpa terasa membaca kisah pak KASIM menaikkan bulu yang ada di seluruh tubuh ku, dan membuat mata berkaca-kaca. dan Amal ibadah yang Tiada terhingga.... Surga tertinggi lah tempat mu Pak KASIM.....
LISANUL HAL AFSOHU MILLISANUL MA QOL...Dakwah/ajakan dalam bentuk perbuatan lebih manjur daripada ajakan kata-kata..(Al Hadist)
Lisanul hal afsohu millisanul maqol (Dakwah/ajakan dalam bentuk perbuatan lebih manjur daripada kata-kata...Al hadist).
bang kasim& bang taufik ismail. alumniku asrama ipb ekasari sempur...thanks for telling their epic story
😭 Standing Applause
saya alumni IPB dan saya sungguh sangat malu. pada sosok pak kasim yang ditulis dengan sangat menyentuh oleh pak yusran 😭
Sangat menginspirasi... Terima kasih telah membagi kisah ini.
Terima kasih Pak Kasim, sungguh sangat bermanfaat tulisan ini, menggugah kita untuk berkarya lebih baik lagi agar bermanfaat untuk banyak ummat..
Membaca tulisan ini tak sadar air mataku menetes.
Luar biasa..
Masya Allah...ini baru Bapak Pahlawan Petani sungguhan, ikhlas membantu masyarakat petani miskin dan miskin dari segalanya. Semoga baktinya kepada masyarkat tani berkah selalu untuk selamanya, amin
Masya Allah...sangat super inspirasi hidupnya, ini baru namanya Pahlawan sungguhan, Pahlawan Bapak Petani Indonesia. Ilmunya tidak pelit beliau memberikan seluruhnya ke masyarakat miskin yang sangat membutuhkan uluran tangannya, semoga berkah selalu untuk selamanya, Amin
Masya Allah...barakallah menetes air mata membaca kisah Pak Kasim ini...
Sangat menyentuh dan menginspirasi. Sampai menangis saya membacanya, Bang.
Sungguh sangat menginspirasi, semoga petani lndonesia makin makmur dan berjaya.
luar biasa. saat ini susah mendapatkan sosok seperti ini
Pengabdian yg luar biasa, totalitas. Semoga bisa dicontoh mahasiswa pertanian disaat ini
Posting Komentar