Pengalaman Melatih Fasilitator Plan - DFW


bersama para fasilitator

Di siang yang cerah, saya diminta memfasilitasi para peneliti yang akan turun lapangan di Hotel Aston, Bogor. Mereka bekerja di bawah payung organisasi Plan International dan Destructive Fishing Watch (DFW). Mereka adalah anak muda pemberani yang akan bertugas di titik tertentu republik ini. Ada yang tugas di Bitung, ada yang di Tegal.

Tugas saya adalah melatih mereka agar bisa menulis catatan lapangan dan laporan riset yang baik. Saya diminta memoles kemampuan mereka sehingga bisa menangkap isu2 di lapangan dengan baik. Setelah itu mereka bisa mengalirkan semua yang dilihat dan disaksikan dalam artikel yang menarik.

Rasanya sangat sayang jika mereka tidak menulis catatan lapangan dan artikel yang baik. Sebab tidak semua orang punya "kemewahan" bisa bertualang sampai pulau2 terluar, bergumul dengan tantangan, serta menemukan kisah2 serupa mutiara untuk dibagikan kepada khalayak.

Saya lihat di kalangan NGO dan praktisi pembangunan sedang muncul kesadaran baru untuk merekam denyut nadi kenyataan lapangan lalu membagikannya ke publik. Istilah kerennya pengelolaan manajemen pengetahuan (knowledge management) kemudian diseminasi pengetahuan (knowledge dissemination) ke semua stakeholder dan masyarakat.

Tak lengkap jika program atau project tidak punya catatan dan publikasi. Sebab melalui catatan itu, kita bisa merawat semua memori dan temuan2 agar bisa tersimpan abadi dan kelak dibaca pengampu program berikutnya.




Pada akhirnya, yang dikenang dari program adalah catatan ringan dan menarik tentang situasi lapangan, yang dilengkapi foto2 dan video. Bukan laporan yang hanya berdebu di lemari lembaga donor. Saya ingat kutipan dari Will Durant: "Kata-kata tertulis abadi, kata-kata terucap lenyap."

Selamat bertugas ke pulau terluar. Semoga saya diajak untuk monev dan berkunjung ke sana lagi, sebagaimana tahun-tahun lalu. Jika fasilitator akan menulis tentang pekerja di sektor perikanan, saya ingin menulis tentang kucing di pulau terluar.

Tentu saja, bukan cuma kucing, tapi juga pemilik kucing. Biasanya sih penyuka kucing selalu imut kayak kucing. Hehehe


0 komentar:

Posting Komentar