Baywatch Seksi di Pulau Lombok


baywatch sedang melintas di Lombok

MENDENGAR kata baywatch, saya membayangkan sosok Pamela Anderson yang seksi dan cekatan ketika menyelamatkan orang-orang yang tenggelam di pantai. Di Pulau Lombok, sejumlah anak muda yang menamakan dirinya baywatch, menjalankan peran yang lebih hebat dari Pamela dalam serial yang pernah tayang di RCTI. Tak hanya menjaga pantai, anak-anak muda itu ikut menjaga laut dari illegal fishing. Hebatnya, mereka mengaku tak dibayar oleh siapapun.


 
MATAHARI tepat berada di ubun-ubun ketika Heri (25) mulai mempersiapkan perahu. Ia memanggul mesin bermerk Johnson, lalu memasangnya di bagian belakang perahu. Sejumlah anak muda telah duduk manis di perahu ketika Heri menyalakan mesin, lalu menjalankan perahu. Desa Tawun yang terletak di bibir pantai Lombok Barat menjadi saksi ketika perahu yang dikemudikan Heri melesat menuju laut lepas.

Sebagaimana Heri, semua anak muda di perahu itu sama-sama memiliki perut rata seakan-akan rajin fitness. Ototnya menyembul dari bisep yang rata-rata kekar. Mereka nampak seksi dan terlihat macho. Maklumlah, lautan telah menempa fisik mereka sehingga mirip sosok David Haselhoff, pasangan main Pamela Anderson dalam serial Baywatch.

Pada hari itu, saya ikut dalam rombongan mereka yang hendak meninjau pulau-pulau kecil seperti Gili Tangkong. Gili Nanggu, dan Gili Sudak. Mereka mengamati semua perahu yang menangkap ikan, singgah ke pulau-pulau kecil untuk berdiskusi dengan warga, setelah itu, singgah ke Gili Nanggu untuk berwisata. Bersama anak-anak muda itu, saya menyaksikan pulau-pulau yang amat indah dan menakjubkan. Pantas saja jika kawasan ini menjadi persinggahan dari banyak turis asing.

Usai meninjau pulau-pulau itu, kami lalu singgah ke sebuah pondok di tepi pantai. Di situ tertera tulisan Pokmaswas Baywatch. Pokmaswas adalah singkatan dari Kelompok Pengawas Masyarakat. Kelompok ini beanggotakan pemuda lokal yang lalu diberi kepercayaan untuk menjaga pantai dan laut.

perahu nelayan
sejumlah turis asing

Kelompok ini difasilitasi oleh Destructive Fishing Watch (DFW) sejak tahun 2006. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, DFW merekrut sejumlah anak muda di desa nelayan di sekitar Lombok Barat untuk menjadi anggota Baywatch. Perekrutannya sederhana, yakni mereka harus memiliki komitmen dan kecintaan kepada lautan.

Fasilitator DFW, Rizal, menuturkan bahwa perekrutan Baywatch ini berdasarkan rekomendasi serta insiatif warga. “Kami tak pernah memasang iklan di koran tentang perekrutan. Kami hanya menghubungi sejumlah nelayan untuk merekmendasikan siapa saja anak muda yang bersedia untuk menjaga lautan dan pantai,” katanya.

Selanjutnya, pemerintah dan DFW lalu memfasilitasi mereka dengan peralatan yang lengkap, termasuk peralatan menyelam, perahu yang digunakan untuk patroli, serta beberapa pelatihan untuk mengasah skill mereka sebagai baywatch. Mereka juga diberikan fasilitas berupa sekretariat yang menjadi markas sekaligus tempat untuk menaruh peralatan selam.

Mereka memang cekatan di laut. Ketika berperahu, saya bisa melihat bagaimana mereka amat lihai menyiapkan peralatan selam. Mereka mengajak saya untuk menyelam. Saya menggeleng. Dalam hati, saya ingin sekali menyelam, tapi sayangnya saya belum punya pengalaman menyelam sama sekali. Malu juga pada mereka yang lihai menyelam.

Menurut Rizal, kelompok baywatch dibentuk di tiga lokasi di Indonesia. Selain Lombok Barat, ada juga kelompok yang dibentuk di Labuan Bajo (Manggarai Barat) dan Pulau Anambas. Di tiga tempat itu, para baywatch memiliki tugas yang sama yakni menjaga pantai dan lautan.

Saat meninjau sekretariat mereka, saya menyaksikan banyak foto-foto yang berisikan kegiatan selama di beberapa tahun. Di antaranya adalah upaya transplantasi karang di sekitar pantai demi mengembalikan habitat karang sebagai rumah bagi para ikan. Yang menarik, di tengah gambar-gambar itu, terdapat karikatur seorang anak nelayan yang berbincang dengan Presiden AS Barrack Obama.

Dalam karikatur itu, nelayan itu berkata pada Obama dalam bahasa Inggris dan bahasa Sasak, “Tuan Mister. Safe or coral for better future. Nggih..! Lamun Ndek Jak Diwalku Side Lanun!” Obama menjawab “Yaaaookk.. Understand Wah aneh.”

Tidak Digaji

Sayangnya, para baywatch muda ini tidak mendapatkan gaji yang memadai. Keanggotannya adalah bersifat sukarela. Mereka bekerja memantau laut, namun tidak mendapatkan penghargaan yang setimpal. Namun, mereka menyiasati itu dengan cara mencari penghasilan lain. Salah satunya adalah menyewakan alat selam, serta menjadi guide pemandu selam.

pantai di Desa Tawun, Lombok

peneliti dan baywatch

posko baywatch

Beberapa aktivis DFW membantu mereka untuk memasang iklan di beberapa situs. Saya melihat iklan yang mereka pajang di situs Kaskus, salah satu situs terbesar di Indonesia. Berikut iklan yang mereka pasang.

Guna mendukung kegiatan tersebut, maka melalui binaan dan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat maka terbentuklah Divisi Baywatch Diving Solution yang merupakan inisiasi kelompok ini guna mencari dana tambahan untuk biaya operasional pengawasan perairan dari segala macam bentuk kegiatan ilegal fishing dan perusakan lingkungan pesisir oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Pelayanan yang diberikan berupa pelayanan penyelaman, snorkling serta konservasi pesisir dan lautan di sekitar perairan Desa Sekotong Barat.
Buat agan-agan traveller yang ingin menikmati keindahan bawah laut wilayah Sekotong sekaligus mendukung Pokmaswas Baywatch dalam usahanya melestarikan dan menjaga terumbu karang, berikut adalah paket-paket menarik buat agan-agan.

Anak-anak muda itu mengajarkan tentang pentingnya aspek kesukarelaan dalam menjaga ekosistem dan lingkungan. Mereka juga menunjukkan bahwa hasrat menjaga lautan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan tak selalu harus dinilai dengan uang. Mereka sungguh beda dengan masyarakat kota yang selalu bekerja berdasarkan imbalan materi serta demi untuk survive. Anak-anak muda ini bekerja suka rela demi menyelamatkan bumi dan lautan di masa depan.

Ketika berbincang dengan Heri, saya mendengar kalimat yang terus terngiang dalam pikiran. “Saya bersedia menjadi baywatch dengan satu harapan. Agar kelak kawasan ini terus memberikan sumberdaya yang berlimpah dan bisa mensejahterakan bagi masyarakat desa.”




0 komentar:

Posting Komentar