Kisah Ara dan Sahabat Baru


Ara dan Cassey

BARUSAN saya paham kalau para bayi selalu punya daya-daya survival yang tinggi di dunia sosial ketimbang orang dewasa. Buktinya, bayi Ara bisa dengan mudah bersahabat dengan siapapun. Meskipun dirinya belum bisa bicara, namun dia mudah saja menjalin komunikasi dan bermain dengan bayi-bayi lain, atau dengan gadis-gadis bule. What?

Saya cukup menikmati saat-saat ketika membawa bayi Ara ke manapun. Saya merasakan beda antara berjalan sambil membawa bayi, dan berjalan sendirian. Ketika saya berjalan sendirian, tak ada satupun yang menyapa. Palingan hanya sahabat-sahabat dekat. Tapi ketika sedang menggendong Ara, akan banyak orang yang tersenyum-senyum lalu datang menyapa dan berbasa-basi.

Rupanya, banyak warga Amerika yang senang dengan bayi. Mereka suka sekali melihat keceriaan, kelucuan, atau kemanjaan para bayi. Ara termasuk bayi yang mudah diajak berteman. Ketika melihat orang baru, ia selalu berkata “Hai!” Kadang tangannya ikut menggapai. Hebatnya, yang sering dilambar Ara adalah gadis-gadis manis. Ketika gadis-gadis itu tersenyum dan membalas lambaian Ara, maka saya pun ikut disenyumi. Saya pun ikut sumringah. Hehehe.

bersama bayi Amrik
bersama bayi Cina
bersama bayi Pakistan

Sering saya mengagumi kemampuan para bayi beradaptasi dengan sunia sosial. Bayi Ara tak mengenal istilah minder, malu, atau sungkan. Ketika bertemu sesama bayi, ia selalu bersemangat. Ia ikut berceloteh, mengajak bermain-main, lalu saling memperhatikan. Mungkinkah para bayi saling berkomunikasi? Nampaknya demikian. Ara dan teman-teman bulenya saling memandang, lalu menyapa, kemudian langsung akrab. Bukankah ini ajaib?

Tanpa disadarinya, Ara mengajari saya untuk selalu melihat orang dengan pikiran positif. Memang, sering Ara kebingungan ketika bertemu seorang dewasa yang baru dilihatnya. Namun sekian menit berikutnya, ia akan terbiasa. Ia mulai terbiasa bergaul dan langsung mengakrabkan diri. Ara mengajarkan saya untuk melihat semua orang sebagai sahabat.

bersama Rama
Ara dan Jacob

Tadinya, saya melihat banyak tembok dalam dunia sosial Interaksi jadi serba terbatas. Tapi bayi Ara telah mengajarkan untuk selalu terbuka dan menerima siapa saja. Dengan gaya polosnya, ia seolah menampar cara berpikir saya yang seringkali malu atau minder dengan dunia sekitar. Ia menunjukkan bahwa pikiran yang positif adalah cahaya terang yang mengalahkan rasa malu dan minder. Dengan pikiran positif itu yang energinya adalah hati yang bening, ia menjalin relasi dan persahabatan di mana-mana.

Bayi Ara, terimakasih atas inspirasinya!

1 komentar:

anugerah (ugha) mengatakan...

foto yang bareng bayi cina. miripp :D

Posting Komentar