Di Buton Gratis, Di Athens Sangat Mahal

kayu bakar seharga 9 dollar
JIKA saja ibu saya berada di sini, apakah gerangan yang dikatakannya saat melihat dua tumpuk kayu bakar seharga Rp 81.000? Lain negeri lain adatnya. Lain pula harga-harga barang. Di sini, Athens, Ohio, Amerika Serikat (AS), harga dua tumpuk kayu bakar bisa mencapai lebih 9 dollar AS (jika kurs 1 dollar sama dengan Rp 9.000, maka jumlahnya sama dnegan Rp 81.000). Padahal, di kampung kami, di Pulau Buton, kayu bakar adalah sesuatu yang tak berharga. Anda bisa memungutnya di mana saja, tanpa ada siapapun yang protes. 

Di sini, kayu bakar sangatlah dibutuhkan. Maklumlah, sekarang ini adalah musim dingin, meskipun salju tidak mncul setiap hari. Memang, di setiap rumah terdapat pemanas, yang bahasa kerennya adalah AC. Jangan heran jika mengentahui bahwa di Amerika, benda bernama Ac itu bisa mengenali suhu ruangan. Jika panas, maka otomatis mengeluarkan hawa dingin. Jika dingin, otomatis mengeluarkan panas. Canggih khan? 

kayu bakar yang dijual di Walmart
perapian di rumah Prof Elizabeth

Tapi, tetap saja banyak keluarga Amerika yang masih ingin mempertahankan sistem pemanas tradisional. Makanya, di banyak rumah, masih ada cerobong asap, dan di bawahnya ada perapian. Ketika dingin makin menusuk, maka sang pemilik rumah akan segera membakar kayu di perapian itu. Panas lalu menyebar ke seantero ruangan. Makanya, kayu bakar selalu laris dan dibutuhkan. Hampir setiap mal atau tempat belanja biasanya menjajakan kayu bakar. Dan saya sangat terkejut saat melihat harganya yang amat mahal, jika dilihat dengan takaran Indonesia. 

ikan salmon
Nah, itu soal kayu bakar. Saat mengunjungi pusat belanja, saya juga melihat harga ikan. Di kampong saya, ikan terbaik, jenis yang sebesar hiu, biasanya hanya seharga Rp 30.000 atau sekitar 3 dollar AS. Nah, di Athens, harga ikan jenis pilapia (jenis ikan air tawar) bisa mencapai 12 dollar AS atau sekitar Rp 108.000. Jika ibu saya emndengar kalau saya membeli ikan seharga seratus ribu rupiah, apakah gerangan yang dikatakannya? Apakah ia akan mengamuk? 

Ikan pilapia di sini bukan jenis ikan yang enak. Saya beberapa kali membelinya. Tak berasa. Kita mesti menambahin banyak bumbu, biar ada sedikit rasa. Selain ikan pilapia, ada juga jenis ikan salmon. Namun, rasanya sama saja dengan pilapia. Di sini, saya merindukan ikan laut. Maklumlah, saya lahir dan besar di satu pulau yang penduduknya setiap hari menjadikan ikan sebagai konsumsi utama. Pernah sekali saya melihat ikan laut di jual di Walmart. Saat saya tanya berapa harganya, saya langsung mundur dan tidak mau bertanya lagi. 

ikan salmon
ikan pilapia

Saya berpikir, jika ibu saya tahu berapa harganya, pasti dia akan terkejut setengah mati saat membandingkannya dengan harga ikan laut di kampung kami. Yah, beda tempat, beda budaya, beda tradisi, juga beda harga kayu dan harga ikan.(*)


Athens, 10 Februari 2012

5 komentar:

isma mengatakan...

menghitungnya jangan dikurskan ke rupiah bapak, jadi kalau $12 = 12ribu saja :))

Sinta Nisfuanna mengatakan...

Kalo yang disana murah disini mahal ada gak pak?

La Ode Ali Imran mengatakan...

wah... betul betul .....
tetapi, mana yang lebih baik...?

Dya Ry mengatakan...

wah mahal sekali ya kak.. klo bumbu2 dapur gimana kak harganya? apa semua yg ada di indoensia juga ada disana bumbu2nya?

Anon Kuncoro mengatakan...

Sapulu-sapulu eee... sapulu satu tempat...
http://buycostumeideas.com/

Posting Komentar