Pahlawan-Pahlawan Kehidupan

Bung Tomo

SETIAP kali mengenang hari pahlawan, saya akan selalu mengingat tokoh Bung Tomo. Saya tak pernah bertemu dengannya. Saya hanya mengingat sebuah foto hitam putih, dirinya sedang menunjuk ke satu titik dengan mata menyala-nyala. Hari itu, tanggal 10 November 1945, ia memberikan pidato yang amat menggetarkan. Ia membakar semangat semua orang hingga akhirnya bangkit menyerbu.

Kita tidak sedang berada di zaman penuh retorika. Bung Tomo adalah satu dari sejumlah manusia besar bersenjatakan kata serupa petir, yang membelah angkasa, lalu menggelorakan semangat untuk revolusi dan menjebol apapun. Masa itu adalah masa di mana republik harus dipertahankan dengan tetes darah penghabisan. Masa itu adalah masa di mana republik ibarat bayi mungil yang mesti dipertahankan dengan cara apapun. Masyarakat Surabaya di masa itu tak punya banyak harta. Tapi mereka punya nyawa, satu-satunya milik yang paling berharga. Dan milik itu ikhlas diperaruhkan demi republik.

Kita memang tak bisa kembali ke masa itu. Kita hanya bisa mengkhayalkan masa-masa yang dahsyat itu. Gelora dan semangat itu seakan lenyap seiring dengan perputaran roda zaman. Tubuh republik kita mulai digerogoti dengan berbagai penyakit seperti ketimpangan, kemelaratan, dan ketidakadilan. Tubuh republik kita dipenuhi parasit, yang sejatinya bersumber pada keangkuhan dan keserakahan kita.

Ada semangat yang hilang ketika membahas para pahlawan. Kita kehilangan api dan semangat yang sejatinya dulu pernah membakar barisan warga Indonesia hingga dnegan ikhlas menyerahkan nyawa, sebagai satu-satunya milik yang paling berharga. Di masa kini, pengorbanan hebat itu serupa nyanyian pengantar tidur yang kehilangan greget. Kehilangan makna.

Pada mulanya adalah semangat baja, setelah itu perlahan mengeropos. Masalah besar yang sering melanda kita semua adalah kita seringkali tak sanggup menjaga sukma sebuah kejadian. Kita gagal mempertahankan dan mentransformasi semangat itu sehingga selalu adaptif dengan zaman. Kita hanya sanggup menjebol. Kita tak sanggup mengisinya. Kita tak sanggup meniupkan sukma dan ruh bagi bangsa yang hingga kini masih tertatih-tatih ini.

seorang ibu pada anaknya. potret pahlawan masa kini

Namun, jangan-jangan kita berpikir bahwa kepahlawanan adalah kategori yang seolah sudah selesai. Kita tak melihat kata pahlawan itu sebagai kualitas yang seyogyanya dimiliki untuk setiap orang pada zaman apapun. Kepahlawanan adalah potensi yang bisa melekat pada siapapun, namun kita keliru karena menganggapnya sudah final. Maka zaman ini adalah zaman punahnya para pahlawan. Kita hanya mengenang Bung Tomo, tanpa tahu bahwa kitapun sanggup menjadi Bung Tomo di abad ke-21.

Jika masa kini melahirkan para pahlawan, siapakah yang pantas menyandang gelar itu? Tentu saja, mereka yang bekerja dengan hati, mereka yang ikhlas mengorbankan apapun demi kepentingan yang lebih besar, mereka yang rela tidak nyaman hidup di satu rumah bagus, di saat tetangganya harus mengemis demi sesuap nasi. Pahlawan adalah mereka yang bekerja dengan hati, tanpa mengharapkan gaji atau imbalan. Pahlawan adalah mereka yang mengabdikan dirinya untuk orang lain, tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Pahlawan adalah para bapak dan ibu yang menyayangi anaknya sepenuh hati. Pahlawan adalah para guru yang mengabdi di ujung pelosok negeri ini. Pahlawan adalah para tukang sayur dan penjual ikan yang saban hari sudah memenuhi pasar demi sesamanya. Pahlawan adalah mereka yang bahagia ketika membantu sesama, meskipun dirinya ibarat lilin yang memberi nyala terang, namun selanjutnya punah terbakar.

Adakah pahlawan di zaman ini? Banyak. Mereka tersebar di masyarakat kita, dan bekerja dengan diam-diam, tanpa berharap untuk dikenal orang lain. Merekalah pahlawan zaman ini yang tak butuh popularitas, sebagaimana politisi kita hari ini. Anda pun bisa menjadi pahlawan yang mengabdikan diri pada sesama dengan berbekal tetes demi tetes cinta kasih pada sesama, hati yang bening, semangat dan kekihlasan berbagi, serta harapan kuat untuk memberikan kekuatan bagi orang lain. Inilah pahlawan zaman ini. Pahlawan kehidupan! 



Athens, Ohio, 11 November 2011


Pidato Bung Tomo yang menggetarkan

2 komentar:

puang ripolitik mengatakan...

tulisan ini khas k yusran bangettt...ehehehh...kalo ttg pahlawan jd ingat twit mba desi anwar pas hr pahlawan kmaren "Everyone is a hero if you catch them at the right moment"...

Patta Hindi Asis mengatakan...

banyak pahlawan-pahlawan tak dikenang, tak terlihat dan tak banyak sorotan media...#pahlawan kadang sekedar defenisi

mencerahkan catatanta kanda...

Posting Komentar