Meraih Beasiswa Ibarat Ikut Lari Maraton

DULUNYA, saya berpikir bahwa ketika kita mendapatkan beasiswa, maka segalanya akan mudah. ternyata tidak demikian. Beasiswa hanya sebuah pintu. Kita mesti menemukan kunci yang tepat untuk membuka pintu tersebut. Beasiswa itu hanya satu jalan menuju apa yang dicita-citakan. Tetap saja kita harus melangkahkan kaki, mengatasi segala ragu demi meniti di jalanan yang tidak selalu mulus, namun bisa terjal dan penuh batu-batu.


Dulunya, saya berpikir bahwa penguasaan bahasa Inggris adalah segala-galanya. Ternyata yang jauh lebih penting adalah sejauh mana kita bisa meyakinkan kampus-kampus bahwa kita punya kapasitas untuk diterima sebagai mahasiswa. Bahasa Inggris tidak begitu penting, meskipun beberapa kampus mensyaratkan skor Toefl atau IELTS yang tinggi. Banyak sahabat yang punya skor pas-pasan, bisa pula berangkat dan terdaftar sebagai mahasiswa internasional. Kita pun mesti meyakinkan lembaga pemberi beasiswa bahwa pilihan kampus kita sudah tepat, sesuai dengan visi dan misi lembaga penerima beasiswa. Di luar negeri, kampus ingin tahu apa rencana perkuliahan, apa tujuan studi, rencana riset, serta rencana ketika kembali ke negara asal. Mereka butuh informasi yang detail dan akurat. 

Ternyata, semua berpulang pada strategi yang tepat serta perencanaan yang matang. Adalah sebuah kesalahan berpikir jika kita hanya fokus pada bahasa Inggris. Kita mesti membuka mata, melihat-lihat peluang, serta menyiapkan banyak skenario ketika hendak mengajukan tawaran ke universitas yang kita idam-idamkan. Ketika satu skenario gagal, maka kita mesti menyiapkan banyak skenario lain demi menggapai segala rencana. 

Ternyata, mendapatkan beasiswa ibarat ikut lomba lari maraton. Kita mesti pandai mengatur ritme dan tidak memforsir tenaga. Kita mesti punya strategi kapan harus berlari kencang, dan kapan harus berlari pelan. Mungkin ini semacam pelajaran hidup bahwa kelak segala sesuatunya tidak seindah yang diimpikan, namun mesti digapai dengan kerja keras, strategi, serta kesungguhan. Inilah pelajaran bagi siapapun yang meraih beasiswa.(*)

2 komentar:

ririn mengatakan...

wah, postingan kali ini seperti yang saya alami sekrang ini... memang benar sekali bahwa beasiswa hanyalah pintu. Yang menanti didepan sana jauh lebih berat...

Anonim mengatakan...

kakaaaaaak... postingnya sangat menginspirasi. saya sedang mengejar beasiswa sekarang...

suksme ya...


Urgently Required
Easy Speak, A fast-growing National English Language Consultant, is hunting for
English Tutors (English Teachers)
Qualifications:
1) Competent, Experienced, or Fresh Graduates
2) Proficient in English both spoken & written
3) Friendly, Communicative, & Creative
4) Available for being placed in one of the following cities:
a. Pekanbaru 0761-7641321/ 081 363 133 003 (Ms Lie)
b. Balikpapan 0542-737537
c. Batam 0778-460785
d. Palembang 0711-350788
e. Banjarmasin 0511-7069699
f. Makassar 0411-451510
g. Semarang 024-3562949
If you meet the qualifications above, please send your resume to: easyspeak.recruiting@gmail.com.
Or contact our branch offices mentioned above to confirm prior to sending your resume.
Deadline: June 31th, 2011.
Visit http://www.easyspeak.co.id for further information.
Make sure that you won’t miss this golden opportunity as the day after tomorrow might be too late for you to compete for this position

Posting Komentar