Hidup Tanpa Selembar Kartu ATM

KESIALAN datang tanpa mengenal waktu. Jumat lalu saya kehilangan kartu ATM. Saya sangat yakin kalau kartu itu lenyap saat saya gunakan di Pasar Johar Baru, di dekat tempat kos. Tapi, saya sadar nanti dua hari berikutnya, saat saya hendak menarik duit di Mal Atrium. Tahu bagaimana perasaan saya? Stres dan bingung hendak ngapain. Betapa tidak, kartu itu menyimpan sisa-sisa uang terakhir. Tanpa kartu itu, saya tidak bisa melakukan transaksi, sementara persediaan uang semakin lama semakin menipis.

Sebenarnya, saya masih bisa bertransaksi melalui buku tabungan. Tapi, apalah daya karena buku itu sengaja saya simpan di Bau-Bau, untuk menjaga kalau-kalau kartu ATM lenyap. Hal maksimal yang bisa saya lakukan adalah menanti buku tabungan tersebut dikirimkan lalu membuka tabungan baru. Mungkin inilah jalan terbaik. Saat merenungi kesialan ini, saya tiba-tiba bertanya pada diri, bisakah di zaman secanggih ini kita hidup tanpa selembar kartu ATM?

0 komentar:

Posting Komentar