SAYA seorang penggemar baju kaos oblong. Pada beberapa tempat yang saya kunjungi, saya selalu berusaha membeli baju kaos oblong yang kreatif dan unik-unik. Saya juga senang ketika dibelikan baju kaos unik seperti Dagadu, C-59 atau produsen kaos lainnya. Namun saya jauh lebih senang ketika mengunjungi langsung pusat penjualan kaos kreatif, sebagaimana yang saya alami hari ini ketika berada di Denpasar, Bali.
dinding yang dipenuhi desain kaos |
Hari ini, saya amat bahagia setelah mengunjungi outlet produsen kaos terbesar di negeri ini yakni kaos Joger.Sebelumnya, tak pernah ada rencana untuk mengunjungi pusat penjualan kaos Joger ini. Semuanya terjadi secara kebetulan. Dalam kunjungan ke Bali ini, saya menginap di Wisma Bima, yang terletak di Jalan Raya Kuta, tak jauh dari Pantai Kuta yang tersohor itu. Saat keluar hotel untuk cari makan, seorang karyawan menunjukkan letak kaos Joger yang ternyata tepat berada di depan hotel yang saya inapi. Dengan penuh semangat, saya lalu singgah ke pusat penjualan Joger tersebut. Saat itulah saya terpengarah.
langit-langit yang juga penuh desain kaos |
pengunjung yang membeludak |
Hal pertama yang saya catat adalah ternyata Joger bukan sekadar penjualan baju kaos oblong. Joger sudah bertransformasi menjadi satu institusi bisnis yang jualan utamanya adalah kreativitas. Meskipun kaos oblong adalah salah satu jualan utama, namun saya menyaksikan banyak barang dijual di situ. Mulai dari pin, gantungan kunci, pernak-pernik dalam rumah, hiasan dinding, tas, sepatu, sandal, kemeja, hingga kaos oblong. Tapi, semua barang tersebut dikemas dengan cara yang sangat kreatif dan tidak terpikirkan oleh banyak orang.
Tema besar yang diusung dan dipromosikan Joger adalah “Pabrik Kata-Kata.” Ini bukan sekedar tagline yang kosong, namun diwujudkan dalam kreatifitas mengemas kata-kata yang unik ke dalam wadah kaos oblong, tas, dan berbagai benda lainnya. Pemilik Joger berhasil mengolah kata-kata secara kreatif sehingga menjadi kekuatan utama dalam produk yang mereka hasilkan. Dengan kemasan yang kreatif, dan unik, mereka berhasil menyajikan produk yang kemudian menjadi trend setter bagi produk kaos lainnya. Saat masuk ke dalam pabrik Joger, saya melihat ada banyak kata-kata yang tercetak di dinding. Hiasan dindingnya sangat kreatif dengan berbagai kata-kata itu. Bahkan, saat saya bertanya pada karyawan toko, jam berapa bukanya, jawabannya juga lucu. “Jam 10 pagi waktu Joger,” katanya. Mana ada waktu Joger?
pemilik Joger dan profile yang lucu |
berbagai plakat dan penghargaan |
Tahukah anda berapa pemasukan per hari? Bondan Winarno –presenter acara kuliner di televisi—mengatakan, pada akhir pecan (jumat – Sabtu – Minggu), jumlah pengunjung yang melakukan transaksi adalah 30.000 orang. Jika seorang pengunjung bertransaksi Rp 100.000, maka diperkirakan dalam sehari transaksinya bisa sampai Rp 3 Miliar. Menurut pengalaman saya, antrian pengunjung yang panjang itu, rata-rata membeli sampai sekeranjangpakaian atau pernak-pernik. Artinya, transaksinya dalam sehari bisa sampai lebih Rp 10 miliar. Hitung sendiri berapa jumlah pemasukannya dalam sebulan. Pantas saja pemilik Joger bisa kaya raya.
Mulanya, saya mengira pemilik Joger adalah seorang biasa yang tiba-tiba menemukan ide untuk kaos kreatif. Tapi, Bondan bilang, pemilik Joger itu adalah adik pengusaha Jaya Suprana. Memang, bakat bisnis bisa lahir dari keluarga pebisnis juga. Di situ ada banyak hal yang tidak mungkin dipelajari di berbagai sekolah bisnis. Yakni keberanian dan kemampuan mengendus peluang. Itulah yang dimiliki oleh Joger sehingga menjadi satu kerajaan bisnis yang hebat.(*)
Denpasar, 9 April 2010
4 komentar:
Stand joger juga terdapat di jalan menuju Bedugul bali, tempatnya disana lumayan luas, dan cantik. Meskipun pengunjungnya tak seramai joger yg ada di kuta tapi joger disana tidak kalah menariknya dengan joger yg di kuta.
thanks. trimakasih atas masukannya
varian kaosnya sam gak sama yang di kuta??? bisa minta info harga kaosnya gak???
terima kasih infonya..
Posting Komentar