Generasi Penyusu Kuasa

ANAK-anak muda mulai kehilangan rasa heroik. Semuanya berlomba-lomba menyusu pada kekuasaan. Anak muda sudah mulai takut hitam karena kepanasan. Lembaga mahasiswa sudah ompong dan tidak mengaum lagi. Mereka terlalu cepat tua dan tenggelam dengan tugas-tugas kuliah, kemudian segera keluar dari kampus, menjalani hidup ala sinetron, cepat kaya, punya istri cantik.

Impian menjadi resi atau Begawan sudah kuno. Itu hanya impian masa silam, pada era kependekaran. Sekarang ini impian dikendalikan oleh keserakahan. Makanya, sikap heorik dan pembelaan pada kaum tertindas adalah lagu lama yang usang buat mereka yang masih menginginkan era romnatik yang dibakar puisi perlawanan Wiji Thukul, digarami dengan samudera kata mutiara WS Rendra.

Puluhan tahun setelah reformasi, generasi yang menang adalah generasi yang sejak dulu pandai berdandan. Mungkin kau pun harus bersolek biar kelak bisa jadi sekrup dari mesin besar tersebut. Tetapi di manakah api jiwa mudamu? Apakah api jiwa muda itu sudah kau gadaikan dengan keterlibatanmu sebagai tim sukses demi mendapat segepok uang? Apakah nurani bening yang dahulu kita miliki sudah pekat dengan gelapnya keserakahan yang mendamba kuasa?


Buat seorang kawan di dekat panggung kuasa….

0 komentar:

Posting Komentar