BANYAK yang bertanya, apakah saya sudah dapat SIM? Tadi siang saya ke kantor elsim dan bertemu seorang jurnalis. Ia kembali bertanya, apakah saya sudah dapat SIM apa belum. Ternyata, blog ini menjadi konsumsi dari banyak orang. Untuk itu, saya harus menjawab semua pertanyaan itu melalui blog ini. Akhirnya saya dapat SIM tanpa melalui calo. Saya berhasil melalui semua proses dengan jujur, tanpa sedikitpun berniat curang. Padahal, sehari sebelumnya saya agak pesimis karena melihat wajah polisi yang garang.
Meskipun polisi itu menyuruh saya datang seminggu berikutnya, saya tetap nekad untuk dating besoknya. Ketika bertemu, polisi itu kembali memarahi saya sebab melanggar perintahnya. Saya tetap tenang mendengarkan polisi itu marah-marah. Kata temanku, berhadapan dnegan polisi, kita harus memasang tampang yang pasrah dan tak berdaya. Ketika kita sok-sokan dan ikut marah, maka polisi itu punya banyak alas an untuk tetap marah. Ternyata strategi ini berhasil. Polisi itu lelah juga marah-marah.
Setelah dia melihat berkasku, ia tersentak melihat gelar magisterku. Ternyata, di kota seperti Makassar, gelar magister bisa membawa pengaruh bagi seseorang ketika memandang kita. Polisi itu langsung keder dan tiba-tiba minta maaf. Tutur katanya berubah drastis. Tak ada lagi suara marah-marah. Yang ada adalah bahasa yang lembut dan penjelasan tentang gerakan tangan polisi. Segera setelah itu, semuanya berubah jadi gampang. Saya teringat pengalaman Clifford Geertz yang meneliti sabung ayam di Bali. Awalnya, ia kesulitan mewawancarai warga karena masih dianggap orang luar. Namun setelah ia ditangkap bersama warga karena rajin menonton sabung ayam, maka kenyataan yang dilihatnya langsung berubah. Ia langsung diterima warga dan setiap saat ditanya tentang bagaimana pengalamannya ketika ditangkap. Segalanya jadi begitu mudah baginya.
Demikian pula dengan saya. Segera setelah polisi itu membaca gelar magisterku, segalanya jadi gampang. Ia langsung memandangku dengan cara yang berbeda. Tak ada lagi yang sukar di sini. Ia langsung menandatangani lembar ujian praktikku. Kemudian saya diminta berfoto, dan sejam berikutnya SIM itu jadi. Akhirnya saya senang bisa membawa SIM baru, tanpa melalui calo.(*)
0 komentar:
Posting Komentar