Sudah Seminggu Malas Baca Kompas


SUDAH seminggu headline koran Kompas agak menjemukan bagi saya. Sudah seminggu Kompas menurunkan liputan tentang ancaman krisis global. Hingga kini, saya tak juga paham apa sih pengaruhnya krisis global bagi realitas keseharian negeri ini. Celakanya adalah pihak Kompas mengira bahwa semua orang Indonesia bisa paham dan ikut was-was melihat gejolak krisis global. Kenapa Kompas tidak menyederhanakan pembahasannya bahwa krisis global akan membuat harga-harga naik atau membuat kita satu negeri bakal ikut kelaparan. Kenapa tidak diberikan alert bagi masyarakat bahwa krisis global akan membuat petani di Indramayu kembali makan nasi aking?

Saya rasa, tak semua orang ikut stres memikirkan gejolak ekonomi itu. Saya termasuk dalam barisan orang yang tidak peduli dan tidak paham apa yang sesungguhnya terjadi. Saya malas baca koran ketika isu finansial serta ekonomi yang jadi headline. Dengan sinis, saya akan bilang, “Ah, yang resah dengan itu hanya mereka yang punya banyak uang, mereka yang punya perusahaan, serta mereka yang tergantung dengan dollar.” Sementara bagi mereka yang tiap hari makan di warteg kayak saya, isu itu jelas sangat membosankan. Lagian, berapa banyak sih mereka yang punya banyak uang di negeri ini? Saya yakin jumlahnya hanya segelintir dari lapisan terbesar di negeri ini yang tak disentuh oleh pemberitaan Kompas. Lapisan terbesar masyarakat di negeri ini tidak dicerahkan dengan pemberitaan media.

Mereka dibiarkan melongo karena tak paham logika ekonomi makro yang rumit itu. Mungkin ini adalah ekses dari dinamika pembangunan kita yang lebih condoong ke wilayah ekonomi. Makanya, segalanya selalu ditanggapi dengan cara berpikir ekonomi makro sehingga media ikut abai pada perkara yang remeh-temeh dan menjadi urusan warga. Kalau Kompas terus seperti ini, saya berencana akan beralih ke Pos Kota. Setidaknya, Pos Kota lebih peka pada denyut masyarakat yang menjadi lapis terbesar negeri ini.(*)

Depok, 22 November 2008
www.timurangin.blogspot.com


0 komentar:

Posting Komentar