Lantagi, The Mysterious Village (Ekspedisi Buton Utara 4)

KULISUSU adalah daerah yang menyimpan banyak cerita mistik dan horor. Warga setempat masih percaya dengan semua cerita hantu sehingga punya banyak kosa kata untuk menyebut setan atau hantu. Mulai dari onicu, kandole, seetani, jini, onicu ngkowulu hingga popoka. Setan masih punya tempat tersendiri yang cukup menakutkan bagi warga setempat. Kekuatan mistik masih punya pengaruh besar di tempat ini.

Waktu kecil, saya sempat melihat buku agenda pamanku yang saat itu kuliah di Universitas Haluoleo, Kendari. Ternyata, isi agendanya adalah berbagai mantra untuk menghadapi berbagai setan mulai dari mantra menghadapi onicu, kandole, dan banyak lagi. Pantas saja pamanku itu belum dapat kerja sampai sekarang. Ternyata benaknya penuh dengan cerita horor berbagai setan tersebut.

Terkait mistik ini, saya penasaran dengan cerita tentang sebuah kampung bernama Lantagi. Menurut beberapa warga Kulisusu, Lantagi adalah tempat paling misterius dan angker. Selain karena banyaknya setan, penduduk kampung tersebut juga sangat aneh dalam artian menutup diri dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Perkampungan ini agak jauh dari Kulisusu. Butuh perjalanan sekitar dua jam untuk menjangkau lokasi tersebut. Saat motor melintas di kampung ini, semua penduduk langsung menutup pintu rumah dan mengintip dari dalam. Apakah penduduknya pemalu? Mungkin. Menurut orang-orang, penduduknya agak malu bila melihat orang asing yang singgah ke kampungnya. Meski sudah memasuki milenium baru, namun Lantagi masih seperti di abad kuno. Penduduknya ketakutan bila melihat bunyi asing termasuk motor, makanya mereka mengisolasi diri. Menurut banyak warga, penduduk Lantagi belum lama pindah ke perkampungan. Sebelumnya mereka tinggal di dalam satu gua yang sangat besar dan sanggup menampung semua warga kampung itu.

Hal yang mencengangkanku adalah penduduk itu pindah ke perkampungan nanti tahun 2000. Artinya, selama ini mereka masih berdiam di gua dan menjalankan aktivitas di dalam gua tersebut. Letak gua tersebut, sampai kini masih menjadi misteri sebab warga Lantagi tidak mau menunjukkan di mana letak guanya dulu. Bahkan, pemerintah sudah berusaha dengan berbagai cara agar warga Lantagi menunjukkan guanya, namun mereka tetap tidak mau menunjukkannya. Mungkin warga setempat khawatir kalau banyak pihak yang tahu gua tersebut, maka akan berkunjung ke gua tersebut sehingga menghilangkan sakralnya tempat tersebut. Semua hal tersebut, membangkitkan rasa penasaran dalam diriku. Warga Kulisusu yang sempat kutanyai juga mengatakan warga Lantagi terkenal cantik dan berkulit putih. “Wanitanya putih mulus karena jarang melihat matahari. Sayangnya, mereka pemalu dan langsung menutup pintu bila ada motor yang datang,” kata temanku.

Barangkali, perlu semacam riset kualitatif dalam waktu lama untuk bermukim di kampung tersebut, kemudian mencari tahu di mana letak gua milik warga Lantagi tersebut. Butuh upaya live in atau masuk ke dalam pengalaman mereka sehingga nantinya akan ditunjukkan di mana posisi tempat yang paling misterius tersebut. Tantangan besar berada di pundak peneliti untuk menyingkap misteri Lantagi.(*)


0 komentar:

Posting Komentar