INI hari ke-4 saya berada di Kota Bau-Bau, yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dari Kota Makassar, kita perlu menumpang kapal Pelni selama semalam atau 13 jam untuk mencapai
Hari ini, saya didera rasa kecewa karena batal melaksanakan rencanaku. Mestinya tadi pagi, saya berangkat menemani ibuku untuk mengunjungi keluarganya selama seminggu di Buton Utara. Saya sangat senang karena punya kesempatan mengamati langsung bagaimana realitas desa-desa nelayan. Bagiku, ini semacam ekspedisi.
Sejak awal, saya sudah bersiap-siap karena perjalanannya cukup jauh serta melelahkan karena melewati
Berhadapan dengan semua risiko itu tidak membuatku keder. Saya tetap semangat. Perasaanku seperti Malinowski yang hendak mengunjungi Pulau Trobriand dan menjerat pengalamannya dalam bentuk etnografi. Saya dikepung oleh rasa semangat yang menyala-nyala. Untuk itu, saya menyiapkan sejumlah perlengkapan seperti laptop, kamera digital, perekam digital, sampai buku catatan perjalanan. Saya berencana untuk mencatat semua yang saya saksikan di sepanjang perjalanan saat menyusuri desa-desa di pesisir Buton Utara. Saya juga membayangkan diriku seperti Indiana Jones yang sedang memulai petualangan baru.
Sayangnya, saat tiba di terminal bus luar
Kata orang di terminal, untuk mendapat tempat istimewa di samping pak sopir, mesti memesan sehari sebelumnya. Terpaksa, kami menunda keberangkatan sampai keesokan harinya. Yah, nantilah saya lanjutkan saat kembali dari
0 komentar:
Posting Komentar