Susahnya Tes TOEFL

TERNYATA menjalani Test Of English Foreign Language (TOEFL) itu tidak semudah yang kubayangkan. Aku menjalani test itu di Gedung EEC yang terletak di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Saat menjalani test, aku ditemani temanku Topan, yang begitu setia menungguku hingga usai (thanks Topan).

Dalam tes ini, aku diharuskan menjawab soal hingga 100 nomor. Soal itu terbagi dalam empat bagian yaitu Listening, Writing & Comprehension, Structure, hingga Reading. Pada bagian Listening, aku disuruh memakai headset dan mendengarkan pembicaraan di situ. Melalui pembicaraan itu, ada sejumlah tes atau pertanyaan yang kemudian diajukan. Pada bagian inilah aku mengalami kesulitan.

Bagiku, pembicaraannya terlalu cepat sehingga sukar untuk kucerna semua dialog tersebut. Aku tak tahu bagaimana hasilnya, Cuma kayaknya perlu bekerja keras agar bisa mendapatkan score yang lebih baik.


1 komentar:

Afir mengatakan...

Dear Yusran Darmawan,

Saya Afir, alumni IAIN Alauddin (2004), asli Bone. Saya yakin pasti Kak Yusran (if I may call you KAK) tidak kenal saya. Saya juga baru tau namaTA dari blogTa. Tapi jujur saja, Idola kita sama, Bpk MAnsyur Semma, Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT. Dulu saya sempat masuk di PEmuda Al-Markaz dan beliau adalah salah seorang pembina kami.

Yes, English Tests are not easy either TOEFL or IELTS. But, keep try and practice will give you a good results. That's I believe! Kalau bisa ambil TOEFL preparation.
Saya juga pernah merasakan pahitnya tes tersebut (TOEFL and IELTS). Apalagi kalau persiapannya kurang mantap. Pengalaman saya, Jangankan untuk kursus, beli bukunya saja saya tidak bisa. Akhirnya saya pinjam buku dari teman dan belajar sendiri. Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan.
Sekarang ini saya sementara kuliah semester I (master of TESOL) di University of Canberra, Australia.

Posting Komentar