Sejam Bersama Ibu Oday

Pertemuan awal via zoom. Kami hanya sebatas memandang melalui layar. Tapi ada rasa haru yang mewarnai pertemuan itu. Mamah Oday dahulu divonis kanker, penyakit yang juga dirasakan ayah, kakak, dan saudaranya. 

Bertahun-tahun dia berusaha menjalani semua pengobatan dari rumah sakit. Dia mulai menyerah. Dia mengira akan kalah. Seseorang memberitahunya tentang khasiat tanaman obat. Dia yakin, Tuhan selalu menumbuhkan obat untuk setiap penyakit. Semuanya ada di sekitar kita. Kita hanya perlu ikhtiar dan menemukannya.

Mulailah dia mencoba berbagai tanaman obat. Mulai dari daun paria hingga dedaunan lain. Seiring waktu, tubuhnya membaik. Matanya terang. Dia mulai sehat sebagaimana sedia kala. Senyumnya mulai berseri. Dia menemukan keajaiban.

Dia menemukan pencerahan. Dia menanam kembali semua tanaman obat yang menyembuhkannya. Dia telaten merawat semua tanaman itu hingga kebunnya berkembang menjadi seluas 21,3 hektar.

Di Ciwidey, Kabupaten Bandung, dia menampung lebih dari 900 spesies tanaman obat. Di kebun yang dinamakannya Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam itu, dia membuka klinik herbal untuk berbagi pengetahuan dengan banyak orang. 

Kerja-kerjanya berbuah penghargaan dari mana-mana. Dia pun mendapatkan penghargaan Kalpataru sebagai perintis lingkungan hidup dan pelestarian tanaman obat.

Saat bersua melalui Zoom, dia beberapa kali terharu. Dia telah melalui banyak kesulitan, hingga akhirnya berhasil keluar dengan bahagia. Dia mencintai bumi dan semua tanaman yang tumbuh. 

“Kapan Anakku bisa datang silaturahmi ke Bandung?” tanyanya kepada saya. Dia memanggil saya dengan sapaan anak. Dia ingin menunjukkan kebunnya yang luas di Ciwidey, Bandung. Saya benar-benar tak sabar bertemu.


0 komentar:

Posting Komentar