Sharing di Radar Bogor
Betapa saya sangat girang saat diajak sharing dengan para redaktur di Radar Bogor. Pesertanya tidak semua dari Radar Bogor, tapi juga para redaktur di Radar Depok, Radar Sukabumi, dan Radar Cianjur. Hadir pula redaktur pojoksatu.
Kepada para redaktur, saya jelaskan disrupsi di dunia media. Mereka tak bisa nyaman dengan gaya menulis stright news. Saya tunjukkan slide bagaimana media2 asing mulai mempekerjakan robot untuk mengolah liputan dan reportase lapangan. Saya ajak mereka membahas tantangan2 di masa depan, serta perlunya selalu mengasah kemampuan.
Tentu saja, selalu ada harapan bagi mereka yang mau berubah. Saya percaya selalu ada kekuatan pada teks dan narasi. Di era ini, sekadar menulis saja tak cukup, tapi tulisan harus bisa menembus berbagai segmen, dibaca banyak kalangan, serta meninggalkan jejak di hati pembacanya. Tulisan harus melukiskan sesuatu dengan kemasan yang lebih baik ketimbang reportase televisi.
Untik itulah kami saling belajar. Saya ajarkan pada mereka nagaimana storytelling dan bercerita di era digital. Mereka sangat antusias. Saya pun menyerap hal baru tentang bagaimana newsroom merespon perubahan. Mereka mengajarkan saya bagaimana media2 bisa tetap bertahan dan merawat jaringan pembacanya.
Terakhir, saya membantu mereka untuk membenahi tulisan2nya. Sesi ini kian menarik sebab banyak hal2 lucu yang muncul saat mendiskusikan liputan2 yang mereka buat. Saya memberi mereka masukan dari sisi blogger atau warga biasa yang berharap sesuatu ketika membacanya.
Bagian yang saya sukai adalah ketika kelas usai. Saya menandatangani kuitansi yang bertuliskan beberapa angka nol. Empat jam berbagi setara dengan membeli beberapa buku bagus. Saya pun bisa perluas jaringan pertemanan. Semoga mereka tidak kapok untuk mengundang saya lagi.
Thanks.
0 komentar:
Posting Komentar