ISTRIKU
dan bayi kecilku akan segera datang ke Athens pada 5 September mendatang.
Selama beberapa hari ini, rasa gembira tak bisa kusembunyikan. Tiba-tiba saja,
ada semangat serta kekuatan yang kemudian memenuhi hari-hariku. Aku tak peduli
dengan kuliah yang akan dimulai minggu depan. Aku tak peduli dengan tantangan
untuk menghasilkan sesuatu.
Aku
hanya peduli fakta bahwa keluarga kecilku akan datang menemani hariku,
menemaniku bermain, dan menjalani hari dengan riang. Aku hanya gembira dengan
kenyataan bahwa ada teman paling dekat yang bisa menemaniku bercerita, atau
melakukan banyak hal-hal aneh bersama. Aku girang dengan realita bahwa si kecil
akan jadi temanku bercanda, teman untuk tertawa bersama, teman yang selalu
mengingatkan bahwa diriku adalah seorang ayah.
Bagiku,
keluarga adalah semesta kecil. Keluarga adalah jagad raya yang serupa serpihan
yang saling menyatu dan saing menyapih. Sering kuibaratkan diriku adalah
matahari yang dikelilingi planet-planet lainnya. Matahari dan planet-planet itu
adalah satu kesatuan. Matahari memberikan sinar. Dan planet memberikan gerak
untuk mengelilingi. Mereka saling tarik-menarik. Mereka diikat oleh rasa dan
kekuatan yang sama. Matahari tak boleh pongah. Dirinya hanyalah satu noktah
kecil dari betapa luasnya jagad raya.
Tanpa
keluarga, maka diriku seakan hampa. Keluarga memberikan oksigen bagi perjalanan
hari. Keluarga terus-menerus membuatku sadar bahwa aku bukanlah layang-layang
putus yang terbang mengikuti arah angin. Aku adalah bagian dari ikatan suci
yang memberikan napas, kekuatan, serta kehidupan yang terus-menerus bergerak
saling menyempurna, saling menyuburkan, dan saling menebar benih-benih kasih pada
setiap pijak kaki di semesta hari ini.(*)
Athens, 24 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar