sampul surat |
SAYA menerima sepucuk surat dari Indonesia. Biasanya saya menerima email. Tapi kemarin, jasa kurir datang berkunjung ke apartemen saya sambil membawa paket berisikan dokumen surat. Sungguh, saya lama tak menerima surat. Terakhir adalah ketika menerima surat dari sponsor yang isinya pemberitahuan kalau saya lulus beasiswa. Rasanya luar biasa bahagia. Kata Dwi, serasa meledakkan mercon dalam kepala.
Dengan bergegas, saya membuka surat itu. Apakah sebahagia ketika menerima surat sebelumnya? Ternyata iya. Surat ini berisikan perjanjian kontrak tentang penerbitan buku. Pengirimnya adalah Noura Books, anak perusahaan Mizan, salah satu penerbit terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, saya sudah menjelaskan dalam blog ini kalau penerbit Mizan tertarik untuk membukukan catatan perjalanan di sini. Untuk sementara, judulnya adalah Jejak Timur Angin. Selain itu, mereka juga meminta saya untuk menulis artikel yang dimasukkan dalam buku Indonesia Menghajar bersama sejumlah penulis lain seperti Bre Redana dan Sudjiwo Tedjo.
surat kontrak penerbitan |
Pihak penerbit lalu meminta saya untuk menandatangani berkas surat kontrak, di atas meterai 6000 rupiah. Sebelumnya, saya meminta agar semua kontrak lewat email saja. Ternyata ada prosedur untuk tandatangan di atas materai. Saya mengikuti saja apa yang digariskan.
Kebahagiaan saya berlipat-lipat. Bukan untuk narsis. Saya bahagia karena gagasan saya akan bergema lebih nyaring dari sekadar tampil di blog ini. Saya menginginkan ada lalu-lintas gagasan serta niat untuk saling berbagi informasi dengan siapa saja. Sejauh ini, buku adalah medium yang tepat untuk niat berbagi tersebut.
Bagaimana rasanya menerima surat kontrak? Hmm…. Sebagaimana kata Dwi, serasa memasukkan mercon dalam kepala yang kemudian meledak. Ini bukan soal uang. Ini soal kesenangan karena bisa berbagi pengalaman dan kebahagiaan.(*)
Athens, 17 Mei 2012
3 komentar:
selamat ya pak Yusran, semoga semangatnya menulisnya bertambah :)
selamat kak...
Selamat kak. Ditunggu bukunya :D
Posting Komentar