DALAM perkuliahan dan diskusi terbatas dengan beberapa sahabat di iklim akademik Amerika Serikat (AS), sosok yang paling identik dengan Indonesia adalah Sukarno, mantan Presiden Indonesia. Awalnya, saya mendengar nama Sukarno disebut dalam kuliah oleh Prof Cambridge, pengajar senior Ohio University. Selanjutnya, saya pun mendengar nama Sukarno disebut dengan penuh kekaguman oleh seorang sahabat dari India. Nah, mengapa sosok ini begitu penting dan dalam konteks apa namanya selalu dibicarakan?
Menurut Prof Cambridge, Sukarno telah menunjukkan satu peran yang sangat besar dalam hal memosisikan negara dunia ketiga, yang berada di belahan bumi selatan, demi menghadapi dominasi negara dunia pertama. Ketika negara adi daya sibuk memperdebatkan siapa pemilik supremasi tertinggi, Sukarno telah memberikan peta jalan serta menyuntikkan semangat nasionalisme yang menyala-nyala. Indonesia bersama negara Asia-Afrika akan jadi satu kekuatan yang laksana air bah akan menjebol imperialism dan kolonialisme.
“Strateginya sangat hebat. Ketika utara dan utara saling bertarung, Sukarno menggalang kekuatan bersama Nehru dari India, dan Tito dari Yugoslavia untuk sama-sama mengkonsolidasikan negara Asia-Afrika demi menantang kaum kolonial. Dia sosok hebat, bukan hanya bagi Indonesia, melainkan bagi dunia,” kata Cambridge.
Seorang sahabat asal India juga mengatakan hal yang sama. Ia tahu persis bahwa Sukarno sangatlah popular bagi siapapun yang belajar sejarah India. Di saat India baru saja memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia langsung menyatakan dukungan, sekaligus memberikan bantuan untuk kesejahteraan bangsa India. “Nama Sukarno sangat harum di India sebagai pemimpin dunia yang peduli atas bangsa kami,” kata sahabat yang kuliah di program International Development Studies tersebut.
Sukarno bersama pemimpin India: Indira Gandhi dan Nehru |
Setiap kali ada pembicaraan tentang Sukarno, saya tak henti-hentinya kagum pada sosok ini. Indonesia butuh satu simbol yang kemudian menguatkan solidaritas bersama sekaligus memberikan rasa bangga pada bangsa Indonesia yang hendak berkiprah di level internasional.
Tapi, di saat bersamaan, saya juga miris karena negeri ini kehilangan satu sosok seperi beliau. Tak satupun anak bangsa yang punya kharisma, kiprah, serta mewarisi kecerdasan beliau dalam hal membawa bangsa ini terbang tinggi menjangkau mega-mega. Kita hanya dihadapkan pada sejumlah ptualang politik yang hendak memperkaya diri di jalur politik.
Di saat bangsa kita kehilangan kebanggaan pada anak bangsa sendiri, kerinduan akan Sukarno akan terus berdenyut sepanjang sungai kesejarahan kita. Selagi kita dihadapkan pada sejumlah politisi tanpa visi, maka nama bangsa ini kian terpuruk di kancah dunia. Sungguh ironis sebab dahulu Sukarno sanggup mengisi ruang-ruang kosong kebanggaan tersebut, namun kita justru melupakannya. Sungguh bahagia kala mengingat nama Sukarno tetap berkibar hingga kini, namun langsung sedih saat menyadari bahwa tak satupun presiden yang bisa meniti di atas jejak yang diwariskannya.
Mengapa tak lahir Sukarno muda di negeri ini?
4 komentar:
tulisan menggugah kanda...
Dan Sukarno milik orang yg berfikir bebas, tulisan yg menarik...
tiap ada perubahan pemimpin suatu bangsa, akan berubah juga alur sejarah, karna dari sejarah ini akan merubah kharismatik pemimpin itu di hadapan rakyatnya.....
mantaap kanda........
dan salah satu Soekarno muda sedang belajar di ohio
Posting Komentar