MAAFKAN karena aku tak bisa menjanjikanmu banyak hal. Jeda pertemuan kita terlampau singkat. Tak cukup waktu untuk merasakan gemuruh di dada yang hendak meledak dan berdentum. Tak cukup saat buat kita untuk saling merasakan apa yang mengalir di hati masing-masing hingga menganak sungai. Kau dan aku bertemu dalam satu pertemuan yang tak terduga, dan hari ini kita berpisah dalam satu rencana yang sama tidak kita inginkan.
Kawan….
Maafkan sikapku yang kadang centil. Terlalu sering aku menganggumu hingga membuatmu tersipu. Aku menikmati saat ketika engkau marah dan memalingkan wajahmu. Semuanya menjadi keping-keping kenangan yang amat romantic buat kita. Aku merindukan saat ketika kita berdua sama menyanyi di depan kelas itu. Masih kuingat lagu yang bersama kita nyanyikan. “Ada suatu antara kita// yang tak dapat kumengerti…..//
Kawan….
Maafkan atas semuanya. Kau sudah bersikap jujur saat mengatakan bahwa ada hati yang terlanjur mengikatmu. Ada sosok yang sudah memacarimu. Namun aku juga sudah berkata jujur saat mengatakan bahwa diriku sudah bersama orang lain. Aku tinggal menghitung hari untuk segera melepas statusku dan mengikhlaskan hari-hariku bersama seseorang. Sungguh, aku mencintainya, sebagaimana cintanya langit pada bumi. Kepadanya kuserahkan keping hatiku yang tersisa. Kepadanya kutarungkan hidup ini.
kawan…..
Maafkan aku. Sebab cinta ini hanya untuk perempuan itu. Ruang hati ini sudah penuh gambaran dirinya. Tak sanggup aku membaginya lagi.(*)
4 komentar:
harus cemburu ato bahagia???kita impas....
hihihihi.. sukakumi krn ada yang cemburu
wahhh....ada yang sedang beradegan sinetron le'...
cinlok semu masa prajab nih? hehe...
Posting Komentar