AKHIRNYA saya berhasil mencapai skor TOEFL sebesar 504. Hari ini saya bahagia dan seakan berjalan di udara saat mengetahui pencapaianku tersebut. Minggu lalu, hanya berhasil mendapatkan point 485. Ternyata, dalam waktu seminggu, berhasil ditingkatkan. Saya bahagia sebab ternyata pelatihan yang kuikuti bisa mendapatkan hasil yang cukup signifikan.
Awalnya, saya agak pesimis untuk melihat skorku. Pada saat tes TOEFL, pensilku tiba-tiba patah saat hendak menjawab soal listening. Kemudian, dialog dalam bahasa Inggris yang harus kukenali, suaranya agak aneh. Seperti mendengar suara robot yang sedang berbicara. Makanya, semangatku langsung down dan seakan putus asa. Saat itu, saya berpikir bahwa pelajaran berharga saat hendak test TOEFL berikutnya adalah siapkan semua perlengkapan secara lebih baik sehingga bisa berkonsentrasi menjawab soal yang diajukan. Semoga test minggu ini saya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Amin…
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2008
(159)
-
▼
April
(11)
- Ironi Wisata Wakatobi
- Potauraka dan Negosiasi Identitas Orang Buton
- Tiba di Bau-Bau
- Ironi Media Massa
- Ketika Jackie Chan Menantang Jet Li
- Kebersahajaan Ahmadiyah dan Kecongkakan Islam Peme...
- Politik Indonesia seperti Pasar Kaget
- Skor TOEFL-ku 504
- Mengintip Nadine di Wakatobi
- Konser DEBU di Kampus Unhas
- Hadiah dari Harwan
-
▼
April
(11)
2 komentar:
Yus,
Selamat ya atas capaian TOEFL-ta. Menurut teori, jika udah lewat beberapa digit di atas 500, tidak susah lagi menggenjotnya menjadi 550+. Saya percaya, org cerdas spt Yus (maksudnya, punya konfidensi, persistensi, dan fleksibilitas belajar yang tinggi), pastilah tdk sulit meningkatkan kompetensi bahasa Inggris hingga eligible lanjut S3 di luar negeri.. :-) Saya tunggu kabar score ente selanjutnya. Ingat: TOEFL itu 50% pengetahuan English, 20% familiarity with test format, 20% Don't panic alias mental, 10% Tips teknis jawab soal2 (itu teori pribadi aja kok ;-) Btw, thanks 4 ur comment in my blog.
masih kurang untuk dapat beasiswa....belajar lebih giat bung..
Posting Komentar